9 Penyandang Disabilitas di Kuansing Terima Santunan dari Pemprov Riau

id 9 penyandang, disabilitas di, kuansing terima, santunan dari, pemprov riau

9 Penyandang Disabilitas di Kuansing Terima Santunan dari Pemprov Riau

Kuantan singingi, (Antarariau.com) - Sebanyak sembilan penyandang disabilitas di kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau menerima bantuan dari pemerintah provinsi sebagai wujud kepedulian terhadap warga daerah.

"Selain itu, ini adalah program nasional," kata Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kuantan Singingi Muharlius melalui Kepala Seksi Kesejahteraan Sosial Adia Mirtajaya di Teluk Kuantan, Kamis.

Ia mengatakan, mereka penyandang itu, menjadi perhatian semua pihak dan bantuan yang disalurkan adalah wujud program Kementerian Sosial Republik Indonesia yang harus sampai ketengan penyandang disabilitas, namun santuan itu sangat berharga bagi penerima.

Penerima bantuan diusulkan daerah ke provinsi beberapa waktu lalu, permohonan direspon dengan baik oleh instansi terkait dan saat ini akan dikirim data secara lengkap agar secepatnya bisa diterima oleh penyandang disabilitas.

"Alhamdulillah, semua secepatnya akan menerima santunan," sebutnya.

Menurutnya, kesembilan orang yang diusulkan itu adalah Habibi Cha Apnas, Hasfega Dufani, Aidil Sapitra dan Winda Febriani dari Kecamatan Kuantan Tengah, Noni Aprika, Rahman Guswanda, Muhammad Danuri dari Kuantan Hilir, Lestari dari Sentajo Raya dan Wahyudi dari Pangean.

"Masing - masing sudah masuk dalam usulan tingkat kecamatan sebelumnya," ujarnya.

Sebenarnya, Kuansing mengusulkan sebelas orang penerima bantuan penyandang disabilitas berat itu, Akan tetapi, Pemprov hanya menyetujui sebanyak sembilan orang.

"Kami berharap ke depannya, program pemerintah tetap memberikan bantuan," harapnya.

IR Nariman Hadi MMA mengatakan, sebaiknya pihak instansi terkait turn langsung ketengah masyarakat dalam rangka mendata warga yang butuh bantuan, karena dikhawatirkan ada yang layak menerima tetapi tidak terdaftar.

"Bantuan itu tentunya ditunggu oleh warga," tegasnya.

Dijelaskannya, instansi terkait tidak hanya menerima data dari petugas, tetapi lebih baik turun langsung hingga kepelosok desa agar semua warga yang butuh santunan bisa terbantu dengan baik dan tepat waktu.

(ADV)