107 Mahasiswa Unilak Hijaukan Kawasan Pesisir Sungai Apit dengan Mangrove

id 107 mahasiswa, unilak hijaukan, kawasan pesisir, sungai apit, dengan mangrove

107 Mahasiswa Unilak Hijaukan Kawasan Pesisir Sungai Apit dengan Mangrove

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Sebanyak 107 mahasiswa Prodi Biologi FKIP Universitas Lancang Kuning (Unilak), Pekanbaru, Riau menghijaukan kawasan pesisir dengan mangrove di Kampung Mengkapan, Sungai Apit Siak Sri Indrapura, Kabupaten Siak.

"Penghijauan digelar dalam green Action ke-4 itu dengan menanam bibit mangrove jenis rhizopra sp dan avicennia alba dimaksudkan melatih kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan, dari aspek sosial, budaya, dan ekologi," kata dosen pendamping "Green Action", DR Mariana di Pekanbaru, Selasa.

Menurut Mariana, penanaman mangrove bertujuan menghijaukan pesisir sekaligus sebagai penahan abrasi di kawasan sekitar pesisir dan pemukiman penduduk.

Apalagi, katanya, masyarakat kampung Mengkapan juga mencanangkan kawasan ini sebagai ekowisata mangrove yang dikenal sebagai "Jembatan Hitam Mangrove".

"Diharapkan aksi penghijauan ini memberi kontribusi positif kawasan ekowisata terkait, apalagi secara fisiologi mangrove merupakan tumbuhan yang berkontribusi tinggi terhadap penyerapan karbon dalam bentuk senyawa CO2 , CO, CH4, dan CFC dapat menyebabkan global warming itu," katanya.

Ia menekankan, pemanfaatan tumbuhan mangrove sesuai UU No. 5 tahun 1967 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Kehutanan dan UU No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya serta UU No. 9 Tahun 1990 tentang Kepariwisataan, agar diperoleh manfaat yang optimal dari potensi sumber daya alam tersebut.

Di samping itu, kebijaksanaan pembangunan bidang kehutanan didasarkan atas asas manfaat dan lestari serta konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya. Selain memiliki fungsi ekologi, hutan mangrove juga memiliki fungsi sosial-ekonomi.

Dengan mengusung konsep ekowisata, kawasan hutan Mangrove yang dimiliki kampung Mengkapam Sungai Apit bisa berdaya guna untuk mendongkrak potensi ekonomi daerah lewat pengembangan kawasan wisata hutan Mangrove.

Selain mangrove, green action digelar pada 21¿23 April 2016 juga menanam bibit matoa dan durian di sepanjang tepi poros jalan kampung Mengkapan.

Bahkan Pemerintah Kabupaten Siak menyatakan kawasan ekowisata ini akan mendukung peningkatan pendapatan ekonomi masyarakat setempat.

Ekowisata, kini menjadi pilihan dalam mempromosikan lingkungan yang khas yang terjaga keasliannya dnegan mengembangkan potensi yang ada dalam suatu konsep pengembangan lingkungan yang berbasis pada pendekatan pemeliharaan dan konservasi alam.

Konsep ini sangat unik dengan pengembangan dan pelibatan sector manajemen terpadu serta seluruh stakeholders yang terkait menggunakan pola manajemen lingkungan yang rill.