Gangguan Pembangkit, Pemadaman Bergilir di Riau Berlangsung Hingga Akhir April

id gangguan pembangkit, pemadaman bergilir, di riau, berlangsung hingga, akhir april

Gangguan Pembangkit, Pemadaman Bergilir di Riau Berlangsung Hingga Akhir April

Pekanbaru, (Antarariau.com) - PT PLN (Persero) Wilayah Riau dan Kepulauan Riau memastikan pemadaman bergilir listrik di Provinsi Riau masih berlangsung hingga akhir April tahun ini akibat defisit dalam jumlah besar.

Kepala Bidang Sumber Daya Manusia dan Umum PLN Wilayah Riau dan Kepri Dwi Suryo Abdullah di Pekanbaru, Rabu, mengatakan, pihaknya memiliki target pada awal bulan Mei sudah tidak dilakukan pemadaman listrik.

"Pemadaman bergilir terpaksa terpaksa kita lakukan saat ini karena ada pembangkit yang alami gangguan. Kita perkirakan perbaikan mesim pembangkit itu baru selesai dilakukan Mei," katanya.

Dwi mengatakan, pihaknya sangat berharap tidak ada lagi pemadaman bergilir atau melakukan perbaikan mesin pembangkit dengan kapasitas besar di provinsi tersebut.

Ia menjelaskan, secara sistem kelistrikan di Riau terhubung atau melalui jaringan internoneksi di Sumatera dengan kapasitas lebih besar sudah jauh tercukupi terutama wilayah Sumatera Bagian Tengah.

Pada saat beban puncak atau terjadi mulai pukul 18.00 Wib hingga 22.00 Wib setiap hari, kebutuhan di Riau sekitar 5.900 Mega Watt dengan kapasitas tersedia dari jaringan interkoneksi sekitar 6.300 Mega Watt.

"Tapi ketika beberapa mesin pembangkit terutama kapasitas besar mengalami penurunan beban akibat sedang dilakukan pemeliharaan karena ada gangguan, maka tentunya di sistem Sumatera alami pengurangan daya," jelas Dwi.

Sejumlah warga di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau mengaku mengeluh dengan semakin seringnya PT PLN (Persero) setempat melakukan pemadaman listrik secara bergilir terutama pada malam hari atau beban puncak sekitar sebulan terakhir.

"Kalau di rumah kami, listrik selalu padam dalam sebulan terakhir terutama malam hari. Paling cepat minimal satu jam dan paling lama maksimal dua jam," kata Luciana (40), warga yang tinggal di Kawasan Labuh Baru, Pekanbaru, Selasa.

Menurut dia, kondisi tersebut telah menimbulkan dampak negatif bagi proses belanjar anak usia sekolah karena ketika anaknya mau belajar pada malam hari, pada saat yang sama listrik telah dimatikan PLN.

Terkadang, kata Luciana, tegangan listrik PLN dipadamkan dengan tidak jelas jadwalnya. Bisa pagi, siang atau sore hari, tetapi lebih sering malam hari dan umumnya pelanggan tidak tahun

"Ini bukan pertama kalinya PLN padamkan listrik di daerah kami, terkadang pemadaman tersebut dapat terjadi secara berulang-ulang dalam satu hari. Dan itu yang paling membuat kami kesal," terangnya.

Windah (35), warga Pekanbaru lainnya mengaku, pembayaran tagihan PLN setiap bulan dan harus dibayarkan semakin membengkak di tengah kondisi listrik sering padam.

"Kalau lampu tidak pernah mati, kita hanya bayar Rp90 ribu per bulan. Tapi akhir-akhir dengan kondisi sering mati lampu, kita bayar Rp100 ribu. Padahal saya hanya pengguna listrik PLN dengan daya rendah," ungkap dia.