Siakhulu, (Antarariau.com) - Bupati Kampar, Jefry Noer mengakui masih banyak program pemerintah disampaikan tidak tepat pada sasaran. Ini disebabkan masyarakat belum memahami tujuan program lima pilar itu diciptakan.
"Program pemerintah seharusnya disampaikan dari tingkat bawah, Rukun Warga (RW), Rukun Tetangga (RT) hingga Kepala Dusun dan Kepala Desa, ini berarti masih banyak yang belum memahami tujuan program itu diciptakan, “ kata bupati saat menerima kunjungan masyarakat empat desa, Kubang Jaya, Teratak Buluh, Lubuk Siam, Tanah Merah dan Dubalang Kecamatan Siakhulu Kabupaten Kampar.
Jefry menguraikan, banyak program pemerintah yang sangat baik, mulai bantuan seragam sekolah, Raskin (Beras Miskin), bantuan langsung hingga dana bergulir juga telah disalurkan.
Kenyataannya, ada 42 ribu pakaian sekolah untuk siswa dan siswi yang kurang mampu telah disalurkan, kenyataannya pemberian bantuan seragam gratis dari pemerintah itu masih belum tepat sasaran, banyak pakaian yang tidak diterima oleh yang berhak menerimanya.
Kemudian, program meningkatkan akhlak dan moral, pemerintah meluncurkan Peraturan Daerah (Perda) maghrib mengaji, tujuannya untuk menangkal peredaran narkoba yang selama ini merajalela di Kabupaten Kampar.
Selain itu, pemerintah mempercepat pelaksanaan program pertanian, perkebunan dan pertanian juga memberdayakan kaum perempuan melalui pelatihan jahit menjahit supaya memilikimpenghasilan sendiri tidak lagi bergantung pada penghasilan suami.
Bupati menjelaskan program Rumah Tangga Mandiri Pangan dan Energi (RTMPE) yang sudah setahun lebih digelontorkan itu secara detail, mulai usaha peternakan enam ekor sapi seperti yang ada dilokasi percontohan Kubang Jaya diolah diatas lahan seluas 1000M2, mampu memberikan penghasilan Rp15 sampai Rp25 juta.
"Enam ekor sapi mampu menghasilkan 1000-1500 liter urinenya perbulan, kemudian urine diolah sehingga dapat menghasilkan pupuk cair. Kalau diambil hasil terendah saja 1000 liter pupuk cair perbulan dengan harga jual Rp15 ribu sampai Rp25 ribu perliter, hasilnya Rp15 juta sampai Rp25 juta ditambah hasil kotoran padat sapi diolah menjadi pupuk padat atau biogas untuk sumber energi listrik dan bahan bakar pengganti elpiji untuk memasak juga dapat dijual," ujarnya.
Penghasilan tambahan lain diperoleh dari pemeliharaan ayam petelur sebanyak 100 ekor, perhari menghasilkan 50-79 butir, bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dari itu, telur bisa juga ditetaskan untuk menghasilkan anak ayam, jika dijual per ekor Rp10 ribu.
"Masyarakat tidak hanya dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari, juga dapat menghasikan uang pukuhan juta bahkan dari olahan lahan RTMPE itu secara maksimal bisa menabung untuk menunaikan ibadah haji atau umroh," ujar Jefry.
Sementara itu, Camat Siakhulu, Fajri Adha yang mendampingi warganya ke lokasi RTMPE itu menyampaikan, "Setelah masyrakat meninjau langsung, mereka dapat merasakan betapa dahsyatnya realisasi program bupati ini, selama ini mereka belum melihat langsung dan belum meyakini betul," ujarnya.
(adv)
Berita Lainnya
Sidang lanjutan, Ajudan Muhammad Adil akui berkali-kali menjemput uang dari OPD Kepulauan Meranti
08 November 2023 16:05 WIB
Jembatan Sungai Piring Inhil melengkung, Kadis PUTR akui tak cukup anggaran
11 May 2022 13:23 WIB
Bupati Akui Rp1,9 Miliar Disita KPK Miliknya
07 June 2018 15:20 WIB
Akui Kecolongan Istana Siak Terbakar, Ini 2 Upaya Bupati Syamsuar
10 January 2018 18:00 WIB
Istana Siak Dibakar, Bupati Akui Adanya Kelalaian Pengawasan
09 January 2018 23:25 WIB
Bupati Siak Akui Pihaknya Masih Lemah Dalam Hal Penyuluhan
15 November 2016 21:50 WIB
Bupati Rohil Akui Peran Serta DPRD Sangat Dibutuhkan Dalam pembangunan
06 October 2016 21:25 WIB
Bupati Kuansing Akui Junalis Adalah Mitra Dalam Pembangunan Daerah
09 August 2016 14:20 WIB