Survei Puspol di Pekanbaru, Ini 4 Karakter Pemilih Untuk Pilwako

id survei puspol, di pekanbaru, ini 4, karakter pemilih, untuk pilwako

Survei Puspol di Pekanbaru, Ini 4 Karakter Pemilih Untuk Pilwako

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Pengamat sekaligus Direktur Pusat Studi Sosial Politik (Puspol) Indonesia, Ubedila Badrun mengatakan terdapat empat karakter pemilih dalam Pemilihan Wali Kota (Pilwako) Pekanbaru, Provinsi Riau.

"Hasil survei Puspol Indonesia di Pekanbaru menyimpulkan ada empat karakter pemilih di Kota Pekanbaru. Keempatnya adalah pemilih rasional, loyal tradisional dan transaksional," kata pria yang akrab disapa Ubed kepada Antara di Pekanbaru, Senin.

Ia menjelaskan berdasarkan riset yang dilakukan Puspol baru-baru ini, pemilih rasional merupakan kategori pemilih yang mengedepankan profil, visi dan misi serta rekam jejak dari calon pemimpin yang mereka harapkan. Biasanya pemilih rasional memiliki tingkat pendidikan yang lebih baik. Pemilih rasional yang jauh dari politik uang itu memiliki porsi yang cukup tinggi mencapai 49 persen.

Sementara itu, terdapat pemilih loyal atau pemilih setia. Karateristik pemilih tersebut memilih kepala daerah sesuai tradisi keluarga. Pemilih tersebut biasanya lebih loyal kepada politisi senior yang sebelumnya dipilih anggota keluarga mereka dan jumlahnya minoritas. Hal ini sama dengan keberadaan pemilih tradisional dan transaksional.

Untuk itu, ia mengatakan calon kepala daerah yang akan maju sebaiknya mengedepankan gagasan yang baik dan dianggap bermanfaat oleh masyarakat sehingga menarik perhatian pemilih.

Menurut dia, pemilih di Kota Pekanbaru unik karena mereka cenderung memilih calon walikota yang bersifat "Organic Leader" atau sosok yang telah dikenal oleh masyarakat.

"Masyarakat Pekanbaru membutuhkan sosok pemimpin yang tegas namun santun dengan kultur Melayu. Bukan calon pemimpin yang instan atau "imaging leader" atau pencitraan," jelasnya.

Hanya saja, dari riset yang digelar pada Mei 2016 dengan menyertakan 1.077 responden, Puspol Indonesia menyatakan bahwa antusiasme masyarakat yang membicarakan pesta demokrasi tersebut sangat rendah. "Hanya 1,35 persen responden yang sangat sering dan 8,63 persen sering membahasa Pilwakot Pekanbaru," jelasnya.

Meski begitu, hal tersebut tidak mengindikasikan akan minimnya jumlah pemilih pada Pilwako 2017 mendatang karena masih ada waktu untuk muncul sosok pemimpin yang sesuai harapan masyarakat.