Studi Membuktikan Pekanbaru Butuh Pemimpin Berkarakter Melayu Tegas Namun Santun

id studi membuktikan, pekanbaru, butuh pemimpin, berkarakter melayu, tegas namun santun

Studi Membuktikan  Pekanbaru Butuh Pemimpin Berkarakter Melayu Tegas Namun Santun

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Penliti dari Pusat Studi Sosial Politik (Puspol) Indonesia, Ubedilah Badrun mengatakan bahwa Kota Pekanbaru membutuhkan sosok pemimpin yang tegas namun santun dengan karakter Melayu untuk maju ke Pemilihan Wali Kota 2017 mendatang.

"Pemilih di Pekanbaru ini unik. Mereka ingin sosok pemimpin yang tegas namun tetap memegang prinsip Melayu. Sosok pemimpin yang kuat namun santun," kata akademisi Universitas Negeri Jakata itu kepada Antara di Pekanbaru, Selasa.

Ia mengatakan hasil riset itu didapat setelah Puspol Indonesia melakukan riset di Kota Pekanbaru dengan merangkul ribuan responden baru-baru ini. Menurutnya, dalam riset yang juga digelar sejumlah besar di Indonesia itu, Pekanbaru merupakan daerah yang unik dan menarik.

Secara keseluruhan, ia mengatakan ibukota Provinsi Riau itu secara sosial dan budaya dalam kondisi "Mestizo Culture" (Pencampuran Budaya) dan "Liquid Society" (masyarakat cair). Hasil riset menunjukkan bahwa 33,65 persen diketahui merupakan suku blasteran Melayu Minang, 33,44 persen suku Melayu Riau, 17 persen lainnya suku Jawa dan lainnya suku campuran.

Menurutnya, respon elit kultural Pekanbaru sangat menarik karena ada semacam kerangka agenda budaya untuk menjaga identitas kolektif kebudayaan Melayu dari ancaman modernitas dan kemajuan teknologi informasi.

Pada riset dengan sebagian besar responden berpendidikan setingkat SMA hingga Sarjana itu turut disimpulkan bahwa Pekanbaru membutuhkan sosok figur pemimpin dengan tipologi "Organic Leader" atau pemimpin yang telah dikenal masyarakat.

"Dari survei kami, Pekanbaru membutuhkan sosok seperti itu. Terlebih lagi, sebagian besar reponden mengaku belum puas dengan capaian pemimpin saat ini," jelasnya.

Ia mengatakan, terdapat 35,03 persen responden yang mengaku belum puas dengan kinerja pemerintahan saat ini. Sementara 36,38 persen mengaku biasa saja dan hanya 15,28 persen mengaku puas.

Selanjutnya, salah satu karakter pemilih di Pekanbaru adalah pemilih kritis dan menyebabkan 53,95 persen responden menginginkan perubahan. "Hasil survei kami menunjukkan bahwa masyarakat menginginkan sosok pemimpin baru yang tegas dan santun pada 2017 mendatang," jelasnya.