Cegah Neuropati Sejak Dini

id cegah neuropati sejak dini

Cegah Neuropati Sejak Dini

Jakarta, (Antarariau.com)– Sudah beberapa bulan terakhir ini, Sundari (55 tahun) kurang nyaman saat mencuci piring. Ia bercerita bahwa tiba-tiba tangannya kesemutan dan kebas yang membuat jari tangannya merenggang dan sulit digerakkan. Kalau sudah terjadi hal tersebut, biasanya Sundari cukup mengibaskan tangan berulang kali supaya jari tangannya lebih rileks. Sayangnya, kejadian tersebut tetap saja terjadi. Jadi, sesungguhnya apa yang terjadi pada kasus tersebut? Ayo kenali lebih dekat mengenai neuropati!

Amati Gejalanya

Menurut Ketua Kelompok Studi Neurofisiologi dan Saraf Tepi PERDOSSI PUSAT dr. Manfaluthy Hakim, Sp.S (K), neuropati itu merupakan gangguan yang terjadi akibat kerusakan saraf tepi—juluran saraf mulai dari sum-sum tulang belakang sampai ke otot di seluruh tubuh, dimana saraf tepi membawa tiga fungsi utama seperti motorik, sensorik, dan otonom—yang mengenai sensorik, motorik, otonom, atau campuran.

Mengenai saraf, sambung dr. Manfaluthy, seperti “kabel listrik”, dimana terdapat bagian dalam dan selubung. Rusaknya saraf itu menimbulkan keluhan yang bergantung pada tingkat kerusakan saraf.

“Gejala awal itu diawali dengan kesemutan yang sifatnya sementara, artinya kadang timbul dan menghilang. Kalau kesemutan didiamkan, terjadi kerusakan ringan berupa mati rasa. Lalu, muncul kram akibat impuls ke otak tidak terkoordinasi dengan baik dan timbul pula kaku-kaku. Selanjutnya, saraf menerima rasa terbakar,” ungkap dr. Manfaluthy mengenai tingkat kerusakan saraf yang terjadi akibat neuropati.

Pada tahap selanjutnya, konsultan Neurologis dari Departement Neurologi FKUI/RSCM ini melanjutkan, si penderita neuropati merasakan gangguan pengeluaran kelenjar kulit sehingga kulitnya terasa kering dan terjadi hipersensitif pada kulit, juga tampak pula kulit mengkilap. “Selanjutnya, terjadinya kelemahan anggota gerak hingga yang terberat adalah terjadi kelumpuhan dan pada tahap ini tidak bisa diobati dan berisiko si penderita neuropati mengalami cacat,” imbuh dr. Manfaluthy.

Jenis-jenis Neuropati

Ternyata, neuropati ini memiliki beragam jenis. Sebut saja, neuropati karena penuaan. Hal tersebut berkaitan dengan sistem saraf mengalami penurunan fungsi seiring bertambahnya usia. Biasanya, baal dan kram pada malam hari.

“Selain itu, ada pula neuropati karena diabetes. Sebanyak 80 persen penderita diabetes itu mengalami neuropati. Lalu, ada neuropati karena defisiensi vitamin B. Hal ini terjadi ada mereka yang melakukan diet karbo terlalu tinggi. Padahal, vitamin B itu diperoleh dari kacang-kacangnya. Kemudian, penyebab lain neuropati, di antaranya infeksi suatu penyakit; trauma, misalnya bekerja menggunakan gadget; atau penjepitan saraf akibat kerap mengenakan sepatu high heels,” papar dr. Manfaluthy.

Kenali Faktor-faktor Penyebab

Bicara mengenai gangguan pada saraf-saraf anggota gerak, seperti jari kaki, kaki, tungkai, jari tangan, tangan, dan lengan ini dipengaruhi oleh neuropati perifer.

Dokter Manfaluthy menyebutkan sejumlah faktor yang memengaruhi hal tersebut, di antaranya Diabetes. Sekitar 50 sampai 70 persen penderita diabetes akan mengalami neuropati; minuman beralkohol, minuman ini memengaruhi penyerapan vitamin B dan merusak saraf dalam kadar berlebihan; paparan racun; defisiensi vitamin, terkhusus vitamin B1 dan B12; gaya hidup; trauma; hingga pelbagai penyakit, seperti ginjal, hati, tiroid, dan masih banyak lagi.

Fakta Gaya Hidup Masa Kini

Mengutip dari Laporan Survei Gejala Neuropati 2014, dr. Manfaluthy, mengatakan bahwa tingginya aktivitas dan gaya hidup masyarakat Indonesia berisiko neuropati. Sebab, lebih dari 50 persen masyarakat melakukan aktivitas dan gaya hidup sehari-hari yang berisiko neuropati.

“Ada empat aktivitas yang berisiko neuropati, yakni duduk terlalu lama, dimana sebanyak 61,76 persen orang mengalami kesemutan dan kebas sebanyak 11,66 persen. Lalu, mereka yang germar texting di gadget mengalami kesemutan dengan prosentase 63,21 persen dan kebas sebesar 10 persen. Sedangkan, mereka yang bermain games dengan 66, 84 persen mengalami kesemutan dan kebas sebanyak 10,53 persen. Selanjutnya, memakai sepatu hak tinggi juga menyebabkan kesemutan sebanyak 66,67 persen dan kebas sebanyak 16,05 persen,” papar dr. Manfaluthy.

Dokter Manfaluthy mengingatkan bahwa pekerja yang terbiasa mengetik di komputer atau mengendari motor, dan sebagainya ini mengalami Carpal Tunnel Sydrome (CTS) yang disebabkan gerakan berulang naik turun atau gerakan terus-menerus pada pergelangan tangan yang mengakibatkan pembengkakan tendon dan menekan saraf medianus pada daerah tersebut. “Biasanya, gejala CTS ini berupa nyeri pada pergelangan tangan, kesemutan, kebas, serta menurunnya kekuatan menggenggam pada tangan yang terkena dan cenderung pada malam hari,” imbuh dokter dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini.

Dampak-dampak Neuropati

Diakui oleh dr. Manfaluthy bahwa dampak neuropati ini berpengaruh pada kualitas hidup. “Terjadi penurunan kekuatan motorik, penurunan sensasi rasa sehingga sensasi rasa sehingga mudah terluka, depresi, impotensi, penurunan berat badan, dan luka,” ujarnya.

Berkaitan dengan impotensi, sambung Ketua Umum Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PP PERDOSI) Prof. Dr. dr. Moh Hasan Machfoed, Sp.S (K), M.S, umumnya terjadi pada mereka yang terkena gangguan pada saraf otonomnya. “Kerap juga dijumpai masalah impotensi ini berkaitan dengan seseorang yang memiliki penyakit diabetes yang mengalami gangguan aliran darah dan juga saraf otonomnya, sehingga memengaruhi gerakan penis. Bila hal tersebut dibiarkan saja, tentu akan menyebabkan impotensi,” tutur Prof. Hasan.

Cegah Neuropati Sejak Dini

Dokter Manfaluthy mengungkapkan bahwa neuropati itu dapat dicegah. Sebut saja, istirahat yang cukup, mengonsumsi gizi seimbang dan konsumsi vitamin neurotropik—mengandung vitamin B12, B1, dan B6—sejak dini secara teratur, juga berolahraga dengan teratur agar tubuh menjadi lentur, dimana risiko penjepitan saraf berkurang dan memperbaiki sirkulasi di seluruh tubuh sehingga suplai ke saraf tepi tetap terjaga dengan baik.

Sumber: Gohitz