Hentikan Subsidi Operasional Bus Air, Dishubkominfo Pekanbaru: Uang Enggak Ada

id hentikan, subsidi operasional, bus air, dishubkominfo pekanbaru, uang enggak ada

 Hentikan Subsidi Operasional Bus Air, Dishubkominfo Pekanbaru: Uang Enggak Ada

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Pekanbaru menghentikan subsidi operasional bus air Senapelan (BAS) bantuan dari Kementerian Perhubungan pada 2016 ini karena ada rasionalisasi anggaran.

"Uang enggak ada. Hal itu terpaksa kami lakukan karena dana yang sudah dianggarkan belum juga keluar," ujar Kepala Dishubkominfo Pekanbaru Arifin Harahap di Pekanbaru, Selasa.

Menurut Arifin, minimnya jumlah penumpang yang menggunakan fasilitas air tersebut akibat rendahnya minat terhadap BAS membuat Dishubkomimfo menanggung biaya subsidi yang besar.

Aripin juga menyangkal kalau mangkraknya BAS di Pelabuhan Sungai Duku, Pekanbaru, disengaja tanpa berbagai pertimbangan.

Dia menyebutkan adanya rasionalisasi anggaran di Dishubkominfo Pekanbaru tahun 2016 ini telah membuat pihaknya harus memilih kegiatan prioritas

Apalagi, katanya, penggunaan BAS yang tidak maksimal oleh masyarakat sebagai jalur anlternatif sehingga membuat pihaknya mencoret subsidi di tahun ini.

"Alternatif jalur darat juga masih ada. Masyarakat pun masih meminati itu sehingga jumlah penumpang bus air sedikit," jelasnya

Menurut dia, untuk sekali perjalanan dari Pelabungan Sungai Duku ke Melebung kembali lagi ke Pelabuhan Sungai Duku, biaya operasional BAS mencapai Rp2 juta, sedangkan dari hasil penjualan tiket dari penumpang hanya berkisaran Rp500-750 ribu.

"Namun demikian, ia menambahkan pihaknya akan berupaya mengembalikan subsidi tersebut jika kondisi keuangan Pemerintah Kota (pemko) membaik. Jika perlu bisa dilakukan pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) 2016 mendatang.

"Kami akan coba pada APBD-P 2016 agar angkutan itu kembali beroperasi melayani masyarakat," ucapnya.

BAS bantuan Kemenhub mulai beroperasi 29 Oktober 2015 dengan spesifikasi panjang 15,2 meter, lebar 4 meter dan bobot kapal 31 ton dengan kecepatan 15-25 knot.

Bus air Senapelan itu memiliki kapasitas 50 penumpang dengan melayani rute Pelabuhan Sungai Duku, Pelabuhan Pelindo, Meranti Pandak atau Kampung Bandar, PLTU Tenayan Raya dan Pelabuhan Melebung.

Sekali naik, penumpang diwajibkan membeli tiket seharga Rp15.000. Dengan selisih harga tiket normal berkisar Rp30.000, pemko harus memberi subsidi.

Ketidak adanya uang untuk mengoperasionalkan BAS karena biaya operasional yang dikeluarkan terlalu besar sejak pertengahan tahun lalu bus ini bersandar di pelabuhan Sungai Duku.

Bus Air Senapelan ini hanya sempat dioperasikan selama tiga bulan.