Pengerjaan Jalan Tidak Maksimal, DPRD Riau Tingkatkan Pengawasan Bina Marga

id pengerjaan jalan, tidak maksimal, dprd riau, tingkatkan pengawasan, bina marga

Pengerjaan Jalan Tidak Maksimal, DPRD Riau Tingkatkan Pengawasan Bina Marga

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Riau tahun ini akan meningkatkan pengawasan terhadap kinerja Dinas Bina Marga di bidang pembangunan infrastruktur yang dinilai tidak maksimal dalam mengerjakan tugas.

"Banyak kualitas mutu beton yang tidak sesuai kami temui di lapangan. Seharusnya mutu yang bagus malah dikasih yang biasa saja. Lalu bagaimana konsekuensinya dengan pendanaan yang sudah dikeluarkan," ujar Wakil Ketua Komisi D DPRD Riau, Hardianto saat hearing bersama Dinas Bina Marga Riau, di ruang rapat komisi, Selasa.

Lebih lanjut dikatakannya, DPRD yang bertugas sebagai fungsi pengawasan tentunya untuk mengawasi proyek-proyek pembangunan infrastruktur yang di tugaskan kepada Dinas Bina Marga. Mereka melihat kondisi di lapangan, masih banyak di dapati jalan-jalan yang rusak parah, seakan dikerjakan dengan asal-asalan.

"Banyak pengerjaan jalan di setiap kabupaten/kota Provinsi Riau yang saat ini tidak sesuai dengan prosedur yang sudah di tentukan sebelumnya," ucapnya.

Sementara itu anggota Komisi D yang lain mengatakan bahwa saat ia mengunjungi jalan menuju Kabupaten Pelalawan, banyak banyak ditemui jalan-jalan yang rusak parah, dan pengerjaan perbaikan tidak secara keseluruhan.

"Saat saya tanya ke kontraktor yang bekerja katanya mereka hanya memperbaiki yang penduduknya banyak saja, dan bukti di lapangan saya lihat, yang ramai penduduknya itu pun juga tidak bagus kondisi jalannya. Harusnya kan jalan-jalan yang rusak parah dulu dikerjakan," ujar M. Yusuf Sikumbang menambahkan.

Menurutnya, jalan menuju perkampungan penduduk yang padat tersebut juga perlu di perbaiki, karena masyarakat pasti melewati itu terlebih dahulu sebelum sampai di tempat yang ramai tersebut.

Kemudian Asri Auzar juga menyampaikan bahwa pemilihan kualitas bahan pembangunan tidak bagus, sehingga banyak jalan yang baru dibangun, tidak lama kemudian sudah hancur lagi sebelum waktunya. Dicontohkanya seperti jalan Kubu Teluk Piayai dan Sontag Duri Danau, Rohul.

"Seperti Jalan Kubu Teluk Piayai, saya lihat sembarang saja pelaksanaannya, dan tidak sesuai dengan rencana awal. Selain itu juga jalan Sontang Duri Danau, Rohul. Dimana dana tersebut berjumlah Rp38 miliar, namun faktanya dilapangan hanya dikerjakan 40 persen," ucapnya Sekretaris Komisi D ini saat Hearing dengan Dinas Bina Marga.

Untuk itu, komisi D DPRD Riau selaku pengawas berharap dari hasil temuan yang saat ini ditemukan dapat ditindak lanjuti oleh Dinas Bina Marga agar tidak lagi terulang seperti tahun-tahun sebelumnya. Dimana proyek hanya dikerjakan sebanyak 40-70 persen saja.

Oleh Nella Marni