BPJS Kesehatan Minta RSUD Arifin Achmad Segera Operasi Pasien Kronis

id bpjs kesehatan, minta rsud, arifin achmad, segera operasi, pasien kronis

BPJS Kesehatan Minta RSUD Arifin Achmad Segera Operasi Pasien Kronis

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Kepala BPJS Kesehatan Cabang Utama Pekanbaru, Chandra Nurcahyo mengatakan pasein penderita gangguan saluran kencing kronis Zainal (60) yang telah diagnosa operasi harus segera dilakukan operasi, guna menghindari resiko.

"Jika masih ditunda pasien akan mengalami gangguan dan kesakitan makin lama, itu pun melanggar ketentuan JKN," kata Chandra Nurcahyo, di Pekanbaru, Senin.

Ia mengatakan itu terkait Zainal (60), pemegang kartu KIS/BPJS Kesehatan kelas tiga, pasien penderita penyakit langka yakni gangguan kronis terhadap saluran kencing yang kini dirawat inap di RSUD Arifin Achmad di ruang Dahlia D7. Menurut jadwal RSUD Arifin Achmad, Zainal bisa dioperasi jika pasien sudah cukup berjumlah empat orang karena dokter spesialisnya didatangkan dari Bandung.

Menurut dia, manejemn RSUD Arifin Achmad, memang memiliki kewenangan untuk menata laksana jadwal kegiatan operasi, namun jika dokter spesialisnya tidak ada, maka bisa didatangkan dari rumah sakit lainnya di luar Provinsi Riau.

Akan tetapi, katanya, RSUD Arifin Achmad, tidak perlu menunggu jumlah pasein harus banyak baru dilakukan operasi karena itu merugikan pasein Zainal dan akan beresiko bagi kesehatan pasien sendiri.

"Oleh karena itu BPJS Kesehatan akan menghubungi Dirut RSUD Arifin Achamd dan menyarankan agar pasien segera dioperasi atau jika bisa dibantu mengeluarkan rujukan sehingga pasein bisa diooerasi di RS lainnya di luar Provinsi Riau seperti di RSUP M. Djamil Padang," katanya.

Pemilihan RS terdekat seperti RSUP M. Djamil, lebih untuk membantu pasien segera mendapatkan pelayanan kesehatan dan efisiensi biaya," katanya.

Ny. Yusni (60) istri Zainal menyebutkan, suaminya pernah dirawat di RS Awal Bros, di Jalan Sudirman Pekanbaru, pada 23 April 2016, dan ditambahkan alat bantu untuk menyalurkan kencing berupa slang. Kemudian pulang ke rumah di Jalan Sukarno Hatta Kota Dumai hingga 29 April 2016 pasien masih rawat jalan dan di rumah.

Namun setelah lima hari berikutnya slang tersebut copot, akibat pergerakan tubuh sehingga mengalami infeksi, pasein mengalami sesak nafas, lalu dibawa kontrol ke IGD RS Awal Bross kembali, dan untuk pelaksanaan rawat inap awal bross lanjutannya manajemen RS Awal Bros mengarahkan pasein ke kelas VIP karena kamar rawat inap kelas I, II dan III penuh.

"Akhirnya karena keterbatasan anggaran, kami bersedia dirujuk ke RSUD Arifin Achmad, hinga pada Sabtu (14/5) pukul 09.00 WIB pasien berada selama 6 jam di IGD dan selanjutnya dipindahkan ke ruang rawat inap kelas III, yakni kamar Dahlia D7 RSUD Arifin Achmad," katanya dan mengeluh karena sampai sekarang selang pembantu belum juga dipasang pada saluran kencing pasien.

Ia mengatakan, kendati harus tetap menunggu jadwal untuk dioperasi, pasein tetap merasa sakit karena air kencing yang keluar tidak normal atau hanya setetes -setetes saja.

"Jika masih menunggu untuk harus ada empat pasien dan baru pak Zainal dioperasi, artinya makin lama pasien akan menanggung rasa sakit," katanya.