Bupati Kampar: Petani Miskin, Bisa Kaya dan Masuk Sorga

id bupati kampar, petani miskin, bisa kaya, dan masuk sorga

Bupati Kampar: Petani Miskin, Bisa Kaya dan Masuk Sorga

Siak Hulu, (Antarariau.com) - Dengan lahan yang tidak begitu luas Petani pengelola RTMPE mampu menghasilkan jutaan rupiah dan tidak perlu keluar mencari pekerjaan, cukup kelola lahan, dan disela-sela kesibukan bisa beribadah kepada Allah SWT.

Program Rumah Tangga Mandiri Pangan dan Energi merupakan program terbarukan Kabupaten Kampar, awalnya Pelatihan P4s belajar berdasarkan jurusan bidang, baik bidang Perikanan, pertanian, perkebunan, setelah program RTMPE diluncurkan, pola belajar P4S mengacu kepada pelatihan kompleks, didalam lahan 1000 hingga 1500 M persegi, terdapat Tanaman Bawang merah, Cabe Merah, Ayam petelur, ikan lele hingga pengolahan Limbah Kotoran Sapi 6 ekor yang bisa dimanfaatkan menjadi pupuk Padat dan cair serta Tenaga Biogas untuk keperluan Bahan Bakar gas, dan penerangan.

Demikian diungkapkan Jefry Noer ketika membuka Pembukaan Teknologi RTMPE untuk Warga negara Malaysia angkatan Pertama tahun 2016 di Desa Kubang Jaya Kecamatan Siak Hulu, Senin (16/5)

Bupati Kampar Jefry Noer dalam sambutan pembukaan mengatakan dirinya bersama SKPD bekerja berdasarkan Program Lima Pilar Pembangunan Kabupaten Kampar, ada program puskesmas 24 jam, karena pelayanan kesehatan sangat dibutuhkan masyarakat.

Peserta pelatihan Teknologi RTMPE yang berjumlah 22 orang dari kerajaan Perak malaysia yang akan belajar di Kampar tentang program RTMPE, ini merupakan kebanggaan tersendiri, karena Program Kabupaten Kampar bisa diterima dari luar.

Selepas pelatihan ini, peserta pelatihan menerapkan program ini di Kampungnya masing-masing, dan besar kemungkinan program ini diterapkan diseluruh Kerajaan Perak Malaysia, angkatan berikutnya peserta pelatihan Teknologi RTMPE nanti berjumlah 800 orang ungkap Datuk Ismail.

Jefry Noer juga berpesan kepada peserta dari Kerajaan Perak Malaysia untuk bersungguh-sungguh mengikuti pelatihan ini, sebab pelatihan yang dilakukan menggunakan dana masyarakat Malaysia juga.

Ini merupakan tindak lanjut dari kunjungan Datuk Maarani ke Lahan Percontohan RTMPE beberapa waktu yang lalu, dan membawa serta Kepala Kampung untuk belajar, ini bentuk keseriusan Kerajaan Negeri Perak Malaysia untuk meningkatkan perekonomian masyarakatnya ujar Jefry Noer.

Dalam kesempatan itu pula Bupati Kampar mengajak masyarakat untuk ikut mensukseskan program ini, masak program yang baik ini di lirik luar negeri, malah kita di Kampar tidak menerapkan" Kata Jefry Noer.

“Sedangkan Masyarakat Malaysia dari Kerajaan Perak mau membayar pelatihan, Pemda Kampar menghabiskan, tetapi masyarakat kita masih enggan belajar RTMPE”.

Program RTMPE telah dikenal, sehingga program ini bukan hanya dikenal tapi juga merambah ke masyarakat" ujar Jefry Noer.

Ditambahkan Jefry Noer, program Rumah Tangga Mandiri Pangan dan Energi merupakan program yang tepat ketika kebutuhan pangan masyarakat Kabupaten Kampar masih diimpor dari luar daerah, di dalam lahan RTMPE petani hanya membeli beras, minyak goreng, garam dan gula sedangkan kebutuhan lainnya dihasilkan RTMPE pungkasnya.

Dalam acara pembukaan dihadiri oleh Ketua Rombongan peserta pelatihan dari Kerajaan Perak Malaysia Datuk Ismail, Kementerian PDT dan transmigrasi RI Drs. Sugeng Riyono M. Si, Kementerian PDT dan transmigrasi RI, DR. Ryan Nugroho Universitas Indonesia dan Tenaga Ahli Sekkab RI dan Edi Sabara MGO yang diperbantukan Kemendes (pusat Study Desa pada acara kunjungan Kementerian PDT dan transmigrasi RI serta Kepala SKPD, Kepala Desa beserta Camat Se-kabupaten Kampar.

(ADV)

Pewarta :
Editor: Netty Mindrayani
COPYRIGHT © ANTARA 2016