Kembangkan Kreativitas Anak dengan Inovasi Art Project di Sekolah

id kembangkan kreativitas, anak dengan, inovasi art, project di sekolah

Kembangkan Kreativitas Anak dengan Inovasi Art Project di Sekolah

Oleh Monica Alifa Jency

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Pendidikan di TK memiliki berbagai macam aspek yang perlu dikembangkan. Salah satunya yaitu perkembangan kreativitas anak usia dini. Perkembangan kreativitas anak usia dini tentunya berbeda-beda. Hal ini dikarenakan anak memiliki sifat yang ”Unik”. Selain itu cara yang digunakan oleh orang-orang disekitar anak juga ikut serta meningkatkan perkembangan kreativitas anak usai dini. Dengan adanya kegiatan-kegiatan yang penuh inovasi maka guru harus bisa mampu berinovasi dalam melaksanakan kegiatan yang menarik bagi anak.

Berbagai proses pendidikan dapat diperoleh melalui kegiatan bermain. Oleh sebab itu pendidikan TK menekankan proses pendidikan tersebut melalui bermain sambil belajar, belajar sambil bermain.

Menurut Irani, 2009: 2 bahwasanya ada beberapa hal penting yang dapat diperoleh anak pada saat bermain seperti kemampuan memahami budaya dan seni, kemampuan memahami mahkluk hidup dan lingkungan sekitar, bangkitnya kesadaran terhadap kesehatan lingkungan, olahraga dan rekreasi. Hal ini menunjukkan bahwa dalam pendidikan TK, anak belajar dengan permainan yang menyenangkan dan menjadikan mereka asyik dengan permainannnya itu, ini disebabkan karena apapun yang mereka pelajari sebagian besar diperoleh dengan cara bermain termasuk kemampuan meningkatkan daya kreativitasnya dalam menyelesaikan kegiatan. Ini disebabkan karena di Taman Kanak-kanak anak berada dalam usia 4 (empat) sampai dengan 6 (enam) tahun. Perkembangan kecerdasan pada masa ini mengalami peningkatan dari 50% menjadi 80%. Masa ini merupakan masa untuk meletakkan dasar pertama dalam mengembangkan kemampuan fisik, kognitif, bahasa, sosial emosional, konsep diri, disiplin, kemandirian, seni, moral, dan nilai-nilai agama.

Pengembangan kemampuan tersebut membutuhkan kondisi dan stimulasi yang sesuai dengan kebutuhan anak agar pertumbuhan dan perkembangan anak tercapai secara optimal. Stimulasi yang baik dengan memberikan permainan yang menarik, khususnya kegiatan yang dilakukan disekolah beragam dan setiap harinya mereka memperoleh kegiatan baru. Kegiatan yang diberikan hendaklah harus sesuai juga dengan usia perkembangan anak. Jangan samapai guru memberikan kegiatan yang usianya belum mampu untuk melaksanakan kegiatan tersebut.

Kurikulum Berbasis Kompetensi menyatakan bahwa tujuan TK adalah membantu anak didik mengembangkan berbagai potensi baik fisik dan psikis yang meliputi moral dan nilai-nilai agama, sosial, emosial, kognitif, bahasa, fisik motorik kemandirian dan seni, guru TK hendaknya memahami karakter dan kemampuan yang dikuasai oleh anak usia dini karena ini tugas perkembangan masa kanak-kanak yang harus diselesaikan.

Anak yang cerdas dalam melakukan kegiatan akan terlihat menonjol lebih dari anak seusia perkembangannya, untuk itu pendidikan anak usia dini diharapkan memiliki keterampilan dan kreativitas dalam melayani pertumbuhan dan perkembangan anak. Kemampuan perkembangan yang dicapai sesuai dengan perkembangan bahasa, kognitif, fisik motorik dan seni untuk itu dapat memberikan pelayanan dalam mengembangkan kemampuan dasar dan dapat mengembangkan potensi yang ada pada masing-masing anak terutama dalam perkembangan seni yang dapat meningkatkan kerativitas anak.

Pengembangan kreativitas anak pada umumnya bertujuan untuk memacu cara berpikir kreatifnya yang bercirikan pemikiran divergen, oleh kelenturan, kelancaran, keaslian, dan pendalaman berpikir. Pengembangan kreativitas bagi anak hendaklah dilakukan melalui kegiatan yang menyenangkan. Dan memberikan kesempatan kepada anak untuk menemukan sendiri hasil kegiatan yang mereka lakukan, dengan begitu anak akan berucap saya bisa, dengan demikian mereka akan selalu mencoba dan mencoba.

Berdasarkan proses pembelajaran anak usia dini peneliti melihat begitu banyak kegiatan yang merangsang berkembangnya kreativitas anak seperti: meronce, kolase, bermain balok, membentuk dengan plastisin, dan masih banyak kegiatan lainnya. Potensi peserta didik meliputi aspek afektif, kognitif dan psikomotor, pengembangan kreativitas anak dapat kita temukan dalam ketiga aspek di atas sebagaimana kita lihat dalam pengembangan kurikulum pembelajaran anak usia dini yang meliputi pengembangan moral agama, emosional dan sikap prilaku, pengembangan kemampuan dasar yang meliputi pengembangan bahasa seni dan fisik motorik anak.

Berdasarkan observasi yang ditemukan di TK Yari school khususnya kelas Kiga2B bahwa kejenuhan timbul di awal semester apabila kelas kiga2B mengerjakan kegiatan yang sama secara berulang. Saat itu yang timbul adalah kejenuhan anak dalam melakukan kegiatan tersebut. Sebagai contoh anak melakukan kegiatan kolase mengggunakan padi-padian. Namun beberapa minggu kemudian mereka melaksanakan kolase menggunakan beras-beras yang berwarna merah, kuning, dan hijau. Akhirnya yang terjadi adalah kejenuhan yang dirasakan dalam melakukan kegiatan kolase dengan menggunakan bahan berbeda tapi ukuran mereka sama. Akhirnya mereka tidak bisa bereksplorasi dalam melaksanakan kegiatan yang dilakukan oleh guru.