Pekanbaru, (Antarariau.com) - BKKBN Perwakilan Provinsi Riau menggiatkan pembangunan "Kampung KB" di wilayah terpencil tersebar pada 12 kabupaten dan kota melalui program Keluarga Berencana.
"Pembangunan Kampung KB di wilayah terpencil bagian dari implementasi "Nawa Cita", ketiga agenda prioritas Jokowi-JK, yakni membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan," kata Kepala BKKBN Perwakilan Provinsi Riau, Yenrizal Makmur SP. MM di Pekanbaru, Selasa.
Menurut Yenrizal, dari 12 kabupaten dan kota yang menjadi sasaran tercatat yang sudah selesai pembinaannya adalah kampung KB Kota Pekanbaru, Kabupaten Inderagiri Hulu, Inderagiri Hilir, Bengkalis, Dumai dan Pelalawan.
Pada 26 Mei 2016, katanya, Kampung KB juga akan dibangun di Kabupaten Rokanhilir, dan sebelum Ramadhan 1437 Hijriah diharapkan seluruh kabupaten sudah terbangun Kampung KBnya.
"Aktivitas yang digiatkan dalam Kampung KB dimulai dari program Kependudukan Keluarga berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK). BKKBN juga menggencarkan kampanye pada masyarakat untuk merencanakan kehidupan berkeluarga dengan baik dan menciptakan generasi berkualitas," katanya.
Melalui Pembinaan Kampung KB, juga diimbau remaja untuk menjaga kesehatan reproduksinya, menunda perkawinan usia dini, tetapi boleh jika sudah berusia 21 tahun (pr) dan 25 tahun (laki-laki). Memberikan pendidikan dan konseling kesehatan reproduksi pada remaja dan calon pengantin.
Selain itu pemberian pelayanan konseling dan pelayanan KB pada pasangan usia subur. Pemberian promosi program KB pascapersalinan pada ibu hamil. Pemberian pelayanan KB pascapersalinan pada ibu bersalin dan nifas dan juga pelayanan KB interval.
Disamping itu meningkatkan pembangunan program Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga Remaja (BKR), dan Bina Keluarga Lansia (BKL), dan menggiatkan imbauan agar masyarakat menghindari "4 terlalu" yakni terlalu muda menikah, terlalu tua melahirkan, terlalu banyak anak yang dilahirkan, terlalu rapat melahirkan.
"Pembangunan Kampung KB di wilayah terpencil diperlukan lebih karena kawasan terpencil sangat rawan terjadinya kegagalan program KB karena mereka kesulitan dalam mengakses transportasi, pendidikan, klinik, informasi dan lainnya," katanya.
Dengan kondisi masyarakat yang berdiam di daerah terpencil yang serba terbatas itu, maka diyakini program KB akan cenderung mengalami kegagalan ditandai antara lain angka kematian ibu yang masih tinggi, kelahiran yang masih tinggi, terjadinya perkawinan usia dini dan lainnya, pelayanan KB rendah, sehingga pembinaan terhadap Kampung KB harus menjadi perhatian khsusus.
Seluruh instansi terkait, diharapkan pro aktif dalam mendukung Nawacita ketiga agenda prioritas pemerintahan Jokowi-JK sebagai upaya untuk menciptakan karakter bangsa yang kuat dan generasi berkualitas di masa datang.
Berita Lainnya
Maknai hari kartini, BKKBN Riau kerahkan penyuluh tingkatkan layanan KB
21 April 2024 21:26 WIB
BKKBN Riau serahkan Rp5,9 miliar untuk Rokan Hulu dukung program KB
18 April 2024 20:31 WIB
BKKBN Perwakilan Riau perkuat sinergi lintas sektor wujudkan keluarga berkualitas
22 March 2024 13:32 WIB
BKKBN Riau perkuat peran 7.000 fasilitator BKB rawat tumbuh kembang anak
21 March 2024 22:57 WIB
BKKBN apresiasi kolaborasi Pemkab Kampar tekan stunting jadi 14 persen
06 March 2024 8:30 WIB
Kepala BKKBN RI apresiasi Regional 3 PTPN IV komitmen perangi stunting
05 March 2024 15:26 WIB
BKKBN Perwakilan Riau berupaya bentuk lagi 1.475 pusat data kependudukan tiap desa
17 February 2024 6:26 WIB
BKKBN Perwakilan Riau berupaya optimalkan peran 1.990 Kampung KB
07 February 2024 13:14 WIB