Sydney (Antarariau.com)- Lebih dari 100 ribu kelelawar turun di kota wisata Teluk Batemans di New South Wales dan politisi menyebut kejadian itu sebagai bencana setelah penduduk setempat terganggu dengan kotoran dan kerusakan, yang ditimbulkannya.
Kelelawar itu, yang menimbulkan suara berisik dan biasa dikenal dengan rubah terbang, menyebabkan listrik padam, wisatawan menjauh dan merusak harga bangunan di kota pantai selatan itu, kata Australias Seven News.
"Saya rasa, itu bencana alam. Bencana bagi warga, bencana bagi flora dan fauna," kata anggota parlemen setempat, Andrew Constane.
Kelelawar, spesies dilindungi, membangun koloni di kota tersebut bertahun-tahun lalu. Namun, jumlahnya berlipat ganda dari waktu ke waktu, kata media.
Pemerintah NSW pada Selasa menjanjikan tambahan anggaran 1 juta dolar Australia bagi dewan pemerintah untuk mengatasi masalah koloni kelelawar.
Sebelumnya, mereka memberikan komitmen 2,5 juta dolar Australia untuk "kamp berukuran luar biasa" di Teluk Batemans yang telah mengganggu kegiatan rutin harian.
"Setiap pagi, pasti saya harus mencuci beranda, mencuci mobil," kata warga setempat Kent Lewis seperti dikutip Reuters.
Berita Lainnya
Koala pantai timur di Australia terancam punah
18 June 2021 14:43 WIB
Seorang pria tewas diserang hiu di Australia
22 November 2020 12:37 WIB
Pantai Timur Australia Ditutup Karena Hiu Putih
15 January 2015 8:15 WIB
Izin Tak Lengkap Menara Telekomunikasi Disegel Aparat
03 April 2017 15:30 WIB
Jokowi Jenguk Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Hasyim Muzadi
15 March 2017 11:05 WIB
Pemko Batu Alokasikan Rp4,3 Miliar Untuk Bantu Ibu Hamil
07 February 2017 10:50 WIB
Liburan Imlek, Pantai Selatbaru di Bibir Selat Malaka Dipadati Pengunjung
29 January 2017 21:40 WIB