Pekanbaru, (Antarariau.com) - Penghubung Komisi Yudisial Provinsi Riau, KY RI, dan Komisi Pemberantasan Korupsi RI resmi meluncurkan komunitas yang bertujuan untuk mewujudkan peradilan bersih bernama Grasi, Gerakan Riau Anti Korupsi.
Kepala Bagian Penghubung, Kerjasama dan Hubungan Antar Lembaga KY RI, Suwantoro di Pekanbaru, Kamis mengatakan sebelum diresmikan komunitas, digelar pelatihan jejaring untuk peradilan bersih dan anti korupsi. Pesertanya juga hadir dari beberapa wilayah luar Pekanbaru seperti Rokan Hilir, Indragiri Hilir, bahkan dari Batam dan Tanjung Pinang.
"Acara ini digelar di delapan kota penghubung KY, ini (Pekanbaru) kota ketiga. Harapannya para peserta berkomitmen mewujudkan peradilan bersih dari korupsi karena itu tujuan reformasi," ujarnya kepada Antara.
Para anggota komunitas dikatakannya merupakan akademisi, mahasiswa, lembaga bantuan hukum, organisasi mahasiswa dan masyarakat serta lembaga swadaya masyarakat. Totalnya terdapat 21 lembaga dan terdiri dari 35 orang.
Sementara itu, dari KPK bidang kerjasama lembaga, Nanang Farid Syam juga turut menjadi Pemateri pelatihan bagi komunitas. Menurutnya pemberantasan korupsi perlu bantuan masyarakat melalui pemantauan-pemantauan.
"Masyarakat Riau mengatakan kalau korupsi belum diberantas di Riau, KPK belum berhasil. Partisipasi masyarakat lah yang membuat KPK dan KY kuat," ungkapnya.
Grasi kemudian diharapkan menjadi gerakan yang selalu aktif memantau peradilan di Riau dan Kepulauan Riau. Sehingga bisa mencegah tindak pidana korupsi tidak hanya di bidang peradilan tetapi di berbagai bidang lainnya di Riau.
"Grasi akan menjadi mata dan telinga Penghubung KY Riau, KY, KPK di berbagai wilayah Riau dan Kepulauan Riau di tempat kawan-kawan berada," sebut Grasi Posko Perjuangan Rakyat Kepri, Zainal Abidin usai deklarasi.
Penghubung KY Riau-KY-KPK Launching komunitas GRASI, Gerakan RIAU ANTI KORUPSI
