Bedah Buku Mitos vs Fakta, Sawit Tidak Rusak Lingkungan Riau?

id bedah buku, mitos vs, fakta sawit, tidak rusak, lingkungan riau

Bedah Buku Mitos vs Fakta, Sawit Tidak Rusak Lingkungan Riau?

Oleh Agustinee Sri Pamungkas

Pekanbaru, (Antarariau.com) – Bedah buku karya Dr. Tungkot Sibayung yang berjudul Mitos vs Fakta di Gedung Rektorat Universitas Riau mengupas tentang eksistensi perkebunan sawit di Provinsi Riau dan memberikan pemahaman kampanye ngatif terhadap industri sawit dengan mengimplikasikannya pada mitos atau fakta.

“Riau adalah provinsi yang kaya akan minyak, terutama mengenai isu minyak nabati yang merugikan bagi industri sawit akan dijawab dalam buku ini,” kata Dr. Tungkot Sibayung pada diskusi dan bedah buku mitos vs fakta industri minyak sawit Indonesia dalam isu sosial dan lingkungan global.

Ia mengatakan isu-isu yang berkembang menyudutkan bahwa menanam sawit merusak lingkungan adalah tidak benar. Menurutnya menanam sawit termsasuk kedalam pelestarian budi daya.

“Jadi menanam sawit itu bukan deforestasi tetapi reforestasi,” ujarnya.

Ia menejelaskan nenanam tanaman adalah baik, menebang tanaman atau pohon itu yang tidak baik sehingga menanam sawi termasuk dalam kategori melestarikan budi daya tanaman itu.

“Menanam sawit sama halnya membentuk hutan baru, dan sawit sangat menguntungkan bagi perekonomian masyarakat di Riau,”

Oleh karena itu dalam buku yang ia tulis mengupas lengkap mitos tentang sawit yang banyak didengar oleh masyarakat namun belum tentu merupakan sebuah fakta.

“selama ini masyarakat hanya menyambung sebuah opini tanpa tahu fakta yang ada,”

Ia memberi contoh seperti mitos yang mengatakan tanah yang ditanami sawit akan tandus, faktanya tidak demikian,semakin tua umur sawit maka bahan organik dalam tanah itu semakin tinggi. Oleh karena itu lahan setelah ditanami sawit dapat digunakan kembali untuk menanam sawit yang sering istilahnya dikenalsebagai replanting sawit. Selain itu sawit dikatakan tumbuhan yang boros air pada kenyataannya sawit adalah salah satu tanaman yang hemat air untuk menghasilkan senyawa nabati, tentu saja tebu adalah jenis tanaman nomor satu yang paling hemat air.

“Pada intinya tanaman diciptakan oleh Tuhan untuk pelestarian hidup, jadi sawit tidak sejelek yang diperkirakan, sawit dapat menarik sektor lain untuk tumbuh bersamaan dengan tumbuhnya sawit itu sendiri, seperti sektor ekonomi,sosial,tidak ada sektor perkebunan yang setara dengan potensi yang dimiliki sawit,”pungkasnya.