Seminar Pertanian di UNRI, PATPI Sampaikan Pentingnya Softskill Masuk PT

id seminar pertanian di unri patpi sampaikan pentingnya softskill masuk pt

Seminar Pertanian di UNRI, PATPI Sampaikan Pentingnya Softskill Masuk PT

Oleh Agustine Sri Pamungkas

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan Indonesia (PATPI) sebagai lembaga yang berperan dalam pendidikan dan pengembangan teknologi pangan hasil pertanian Indonesia menganjurkan sorf skill masuk di Perguruan Tinggi (PT).

"Soft skill harus mulai masuk di perguruan tinggi Indonesia,"Kata Prof. Rindit Pambayun dari PATPI sekaligus Dosen Universitas Sriwijaya menyampaikan pada Workshop Kurikulum di Univesitas Riau, Sabtu.

Persaingan dunia kerja yang tidak lagi dalam lingkup lokal-nasional tetapi juga intenasional hal ini menuntut perguruan tinggi meningkatkan kualitasnya seperti seperti soft skill yang sebelumnya tidak menjadi perhatian universitas di Indonesia.

"Terutama untuk jurusan ilmu sains khususnya yang dibicarakan disini di jurusan Teknologi Hasil Pertanian (THP) dan Teknologi Industri Pertanian (TIP),"ujarnya.

Ia mengatakan selama ini perguruan tinggi Indonesia menerapkan 90 persen hard skill dan 10 persen soft skill menurutnya hal ini berbanding terbalik dengan kebutuhan di lapangan kerja dimana di dunia kerja diperlukan 80 persen soft skill serta 20 persen hard skill.

"Perguruan tinggi luat kebanyakan menerapkan soft skill namun persentase tersebut tidak lantas membuat kita berpikiran sempit,"lanjutnya.

Terlebih saat ini Indonesia tengah menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) menjadi tanatangan tersendiri bagi Universitas untuk mencetak lulusan yang berkualitas.

"Tidak perlu takut menghadapi MEA, mungkin arus pekerja asing membuat cemas di dalam negeri tetapi kita ada penyetaraan kurikulum dengan negara-negara ASEAN lainnya,"jelasnya.

Ia menambahkan untuk bulan Juni mendatang pihaknya akan ke Bangkok dalam rangka menjustified kurikulum agar sama di negara ASEAN lainnya.

"Ada yang disamakan ada juga yang tidak, outputnya menghasilkan lulusan yang profesional,"pungkasnya.

Ia juga mengharapkan mahasiswa mulai menghasilkan karyanya, one person one product.