Penyelundupan Ratusan Kardus Buah Ilegal Digagalkan Polair Riau, Begini Prosesnya

id penyelundupan ratusan, kardus buah, ilegal digagalkan, polair riau, begini prosesnya

Penyelundupan Ratusan Kardus Buah Ilegal Digagalkan Polair Riau, Begini Prosesnya

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Direktorat Polisi Perairan Kepolisian Daerah Riau berhasil menggagalkan upaya penyelundupan ratusan kardus buah ilegal yang diduga berasal dari Tiongkok, Malaysia dan Singapura.

"Pengungkapan ini dilakukan terpisah di dua lokasi berbeda. Pertama di Kabupaten Indragiri Hilir dan kedua di Kepulauan Meranti," kata Kepala Sub Direktorat Penegakan Hukum Polair Polda Riau AKBP Bustari Arif kepada wartawan di Pekanbaru, Senin.

Dia menjelaskan pengungkapan tersebut dilakukan oleh jajaran yang melakukan patroli rutin di kedua lokasi tersebut pada Jumat (29/5) dan Sabtu lalu (28/5). Penangkapan pertama di Indragiri Hilir pada Jumat malam itu berawal saat petugas yang melakukan patroli melihat sebuah kapal cepat atau "Speed Boat" berukuran kecil sedang melintas.

Kapal tersebut terlihat sarat muatan yang ditutup terpal. Merasa curiga, petugas kemudian mengejar dan menghentikan kapal tersebut. Hasilnya, petugas menemukan sebanyak 270 kardus yang terdiri dari beragam buah seperti apel dan jeruk. Selain itu, petugas turut mengamankan seorang nakhoda kapal berinisial ED.

Kemudian, pada Sabtu keesokan harinya, petugas kembali menemukan sebuah kapal cepat dengan jenis yang sama di perairan Tembilahan. Ia mengatakan pada pengungkapan yang kedua di Kepulauan Meranti tersebut, petugas berhasil menggagalkan sebanyak 168 kardus buah-buahan yang diketahui tanpa kelengkapan dokumen. Kemudian, turut diamankan seorang nakhod kapal berinisial EY.

Ia menjelaskan, dari pemeriksaan sementara kedua nakhoda tersebut mengatakan bahwa produk buah-buahan itu berasal dari Tanjung Balai Karimun yang diselundupkan dari sejumlah negara tetangga seperti Malaysia, Singapura dan juga Tiongkok. "Diduga hal ini dimaksudkan untuk menghindari pajak," ujarnya.

Sementara itu, ia belum dapat memastikan berapa jumlah nominal kerugian negara yang diakibatkan dari upaya penyelundupan tersebut.

Lebih jauh, Arif mengatakan bahwa penggagalan upaya penyelundupan itu merupakan hasil peningkatan operasi rutin di perairan Riau menjelang masuknya bulan Ramadan.

"Kebiasaan menjelang Ramadan atau hari besar lainnya terjadi tren peningkatan upaya penyelundupan. Ini yang kita awasi terus," tegasnya.

Kemudian, dari penggagalan penyelundupan itu, dia turut mengantisipasi masuknya narkoba sehingga setelah seluruh barang bukti dan pelaku diamankan di Mako Pol Air Polda Riau, Pekanbaru, pihaknya mengerahkan anjing pelacak.

"Dari sini kita juga mengantisipasi masuknya narkoba, dan kita telah kerahkan anjing pelacak untuk memeriksa hal tersebut. Hasilnya memang belum ditemukan adanya indikasi masukny narkoba dari penyelundupan tersebut," jelasnya.

Langkah selanjutnya, dia mengatakan akan berkoordinasi dengan Disperindag Pekanbaru guna mengetahui apakah buah-buahan tersebut layak dikonsumsi atau tidak.