LIRA Gencarkan Kader Muda Perangi Narkoba

id lira gencarkan, kader muda, perangi narkoba

LIRA Gencarkan Kader Muda Perangi Narkoba

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Lembaga swadaya masyarakat Lumbung Informasi Rakyat (Lira) merangkul kader muda untuk memerangi penyalahgunaan serta peredaran narkoba yang saat ini cukup memprihatinkan di seluruh wilayah Indonesia.

Gerakan tersebut ditegaskan oleh Presiden Lira Ollies Datau dalam kegiatan pelantikan pengurus Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Lira Provinsi Riau serta Dewan Pimpinan Daerah (DPD) di wilayah tersebut di Balai Serindit, Kediaman Gubernur Riau, Pekanbaru, Selasa.

Sebelum pelantikan, Presiden Lira Ollies Datau menggagas diskusi "Gerakan Anti Narkotika" yang menghadirkan tiga narasumber. Ketiga narasumber tersebut adalah Aat Surya Safaat yang merupakan Direktur Pemberitaan LKBN Antara, Habib Aboe Bakar Alhabsi anggota komisi III DPR RI dan Alfian Alimudin perwakilan BNN Provinsi Riau.

Alfian Alimudin dalam pemaparannya menjelaskan bahwa bahaya narkoba saat ini tidak mengenal usia ataupuan strata. "Narkoba bisa merasuki mulai dari anak-anak hingga profesor sekali pun," katanya.

Sementara, peredaran narkoba yang saat ini terjadi di wilayah Indonesia sebagian besar berasal dari luar negeri. Untuk wilayah Riau, ia mengatakan narkoba masuk melalui pelabuhan tikus yang cukup banyak menyebar disepanjang garis pantai wilayah pesisir.

"Narkoba-narkoba yang masuk ke Riau sebagian besar dari Malaysia melalui pelabuhan tikus di wilayah pesisir. Sementara petugas yang ada termasuk BNN kurang memadai, sehingga perlu pengawasan seluruh pihak untuk mengatasinya," jelasnya.

Sementara itu, Habib Aboe Bakar Alhabsi mengatakan bahwa secara nasional, Riau menduduki peringkat empat dalam penyalahgunaan dan peredaran narkoba. Ia mengatakan secara keseluruhan, terdapat 2,32 persen atau 4,8 juta penyalahguna narkoba di seluruh Indonesia.

"Bahaya narkoba ini lebih mengerikan dibanding teroris karena turut merusak generasi muda," ujar politisi PKS tersebut. Untuk itu, dia mengatakan kepada ratusan pemuda dan perempuan Lira yang hadir di kegiatan tersebut untuk turut bersama memberantas narkoba mulai dari pribadi masing-masing.

Lebih jauh, Aat Surya Safaat menjelaskan peran pemberitaan dalam anti narkoba. "Antara dan BNN telah menandatangani MoU di bidang pemberitaan pencegahan narkoba," kata Aat memulai materi diskusi sebagai pembicara ketiga.

Ia mengatakan bahaya narkoba telah merusak anak TK sampai Bupati bahkan Profesor. Untuk itu, mantan Kepala Biro Antara New York itu mengatakan perlu diskusi lebih mendalam terkait permasalahan tersebut.

Ia menjelaskan media berperan penting dalam membentuk persepsi masyarakat terkait pencegahan dan penindakan peredaran serta penyalahgunaan narkoba. "Media berperan langsung ke publik, media bisa jadikan cacing jadi naga, naga jadi cacing. Kiprah Lira akan menjadi besar apabila memiliki kerja sama yang baik dengan media," jelasnya.

Dahsyatnya, peran media dapat membentuk persepsi dunia terhadap Indonesia. Dia mencontohkan, sebelum masa jabatan presiden Susilo Bambang Yudhoyono berakhir, presiden yang kerap disapa SBY itu menyempatkan diri berkunjung ke Jepang.

"Di Jepang, masyarakatnya sempat takut ke Indonesia karena pemberitaan negatif media lokal. Media harus memberitakan dengan cara mencerahkan dan mencerdaskan, bukan kehendak pasar," jelasnya.

Kegiatan itu sendiri sendiri diakhiri dengan pelantikan pengurus DPW dan DPD Lira Se Riau serta Pemuda dan Perempuan Lira Riau.