Pekanbaru, (Antarariau.com) - Dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) diungkap segi pendapatan Bank Riau Kepri (BRK) telah berhasil meraih peningkatan 12,17 persen atau mencapai Rp2,657 triliun yang bersumber dari pendapatan bunga kredit yaitu Rp1,966 triliun atau mengalami peningkatan sebesar 15,17 persen dibandingkan tahun 2014.
RUPS juga mengungkap, dari segi beban turut mengalami kenaikan, hal ini disebabkan terjadinya pelambatan ekonomi global dan berdampak kepada harga migas yang akhirnya berdampak pula pada perekonomian Riau dan Kepri secara menyeluruh.
Acara itu digelar Senin (30/5) malam hingga Selasa (31/5) dini hari dihadiri sejumlah kepala daerah selaku pemegang saham seperti; Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman, Gubernur Kepulauan Riau Nurdin Basirun, Bupati Kampar Jefry Noer, Bupati Meranti Irwan Nasir, dan Walikota Tanjung Pinang Lis Darmansyah.
Kemudian juga hadir Bupati Karimun Aunur Rafiq, Walikota Dumai Zulkifili As, Bupati Bengkalis Amril Mukminin, Wakil Bupati Natuna Ngesti Yuni Suprapti, Wakil Bupati Anambas Wan Zuhendra, Wakil Bupati Rohul Sukiman, Wakil Bupati Bintan Dalmasri Syam, Wakil Bupati Lingga Muhammad Nizar dan Para Sekda/Asisten yang mewakili: Walikota Pekanbaru, Bupati Rohil, Walikota Batam, Bupati Kuansing, Bupati Inhil, Bupati Inhu, Bupati Siak, dan Bupati Pelalawan.
Lewat rilisnya, BRK menyebut, tercatat terjadi kenaikan biaya beban sebesar 33,53 persen yang disebabkan adanya kenaikan aspek beban bersumber pada 2 hal yaitu adanya peningkatan yang signifikan pada biaya Pencadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) atau dalam bahasa sederhananya, adanya cadangan yang dibentuk untuk atasi kredit macet yang terjadi.
Dalam rilisnya, Direktu BRK Dr Irvandi Gustari menyatakan, CKPN yang dibentuk adalah sebesar Rp262,6 miliar, dan ini adalah kredit yang diproses sejak tahun 2011 sampai dengan tahun 2014, dan saat ini kredit macet tersebut sedang diupayakan proses solusinya melalui skema yang berlaku di perbankan dan tentunya sesuai dengan aturan yang berlaku dan para pemegang saham meminta manajemen BRK untuk secara tegas menindak kepada pihak yang terkait secara internal maupun eksternal (debitur).
Peningkatan beban lainnya pada tahun buku 2015 tersebut adalah adanya peningkatan beban bunga sebesar 44,86 persen, dan hal ini sebenarnya bersumber dari dana pemerintah yang di tempatkan di Bank Riau Kepri yang terkait dengan penempatan berbasiskan bunga special rate. Namun untuk tahun 2016, dana pemerintah di BRK sudah berbasiskan suku bunga LPS Rate.
Secara keseluruhan, kata dia, Laba (Gross) Bank Riau Kepri untuk tahun buku 2015 adalah sebesar Rp415,318 miliar. Adanya penurunan Laba BRK ini yang disebabkan oleh perlunya dibentuk cadangan untuk atasi kredit macet yang telah terjadi sejak 2011 sampai dengan 2014 tersebut.
Terkait dengan deviden, lanjut dia, tentunya akan mengalami penurunan dengan adanya Laba yang menurun untuk setiap pemerintah kabupaten/kota dan propinsi sebagai pemegang saham, namun ternyata penerimaan untuk setiap pemerintah kabupaten/kota dan propinsi tersebut justru mengalami kenaikan pada tahun 2015 secara menyeluruh.
Hal itu menurut dia, bila dilihat penerimaan setiap pemerintah kabupaten/kota dan propinsi adalah berasal dari deviden dan Jasa Giro serta Bunga Deposito yang ditempatkan di Bank Riau Kepri, maka secara keseluruhan untuk di Propinsi Riau mengalami kenaikan sebesar rata-rata 23,86 persen dan untuk di Propinsi Kepulauan Riau secara keseluruhan mengalami kenaikan rata-rata 20,26 persen.
Dengan demikian, lanjutnya, bermakna bahwa secara keseluruhan pemerintah Kabupaten/ Kota dan Propinsi di Riau dan Kepulauan Riau yang pada tahun 2015 melakukan penempatan dana di Bank Riau Kepri telah mendapatkan peningkatan penerimaan yang sangat signifikan besarnya melalui bunga deposito, sehingga walaupun penerimaan dari sisi deviden mengalami penurunan, namun penerimaan secara total mengalami kenaikan seperti yang telah dijelaskan sebelumnya yang berasal dari bunga deposito tersebut.
Dalam RUPS Tahun 2015 tersebut disampaikan bahwa pembenahan masih terus berlangsung di Bank Riau Kepri untuk menuju Bank Riau Kepri dapat menjadi tuan rumah di negeri sendiri dan dapat berkiprah di tingkat nasional.
Secara pelayanan walaupun telah mendapat pengakuan nasional meraih ranking 3 nasional, namun pembenahan dari sisi service excellence ini kata dia akan terus berlangsung.
"Award ini merupakan bagian daripada 22 award yang telah diterima Bank Riau Kepri dalam kurun waktu kurang lebih satu tahun," kata Irvandi.
Berita Lainnya
Izin Tak Lengkap Menara Telekomunikasi Disegel Aparat
03 April 2017 15:30 WIB
Jokowi Jenguk Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Hasyim Muzadi
15 March 2017 11:05 WIB
Pemko Batu Alokasikan Rp4,3 Miliar Untuk Bantu Ibu Hamil
07 February 2017 10:50 WIB
Liburan Imlek, Pantai Selatbaru di Bibir Selat Malaka Dipadati Pengunjung
29 January 2017 21:40 WIB
Jalani Pemeriksaan Di Imigrasi Pekanbaru, TKA Ilegal Mengaku Stres
18 January 2017 16:55 WIB
Pelajar Sekolah Di Inhil Banyak Yang "Ngelem"
13 January 2017 6:15 WIB
Sejumlah Produk Kosmetik Dan Makanan Kadaluarsa Disita Pihak Polres Bengkalis
16 December 2016 23:15 WIB