HNSI Riau: Nelayan Harus Dibekali GPS Agar Tak Diusir Lagi

id hnsi riau, nelayan harus, dibekali gps, agar tak, diusir lagi

HNSI Riau: Nelayan Harus Dibekali GPS Agar Tak Diusir Lagi

Oleh Nella Marni

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia Provinsi Riau meminta agar pemerintah bisa membekali nelayan daerah setempat dengan Global Positioning System (GPS) agar tidak terjadi lagi pengusiran karena dianggap memasuki perairan negara lain.

"Kami HNSI belum meninjau langsung lokasi yang dimasuki nelayan kita itu. Apakah benar masih masuk perairan Indonesia atau sudah Malaysia," ujar Ketua HNSI Riau, Adrian, dalam keterangannya di Pekanbaru, Jumat.

Hal tersebut dikatakannya karena peristiwa pengusiran terhadap nelayan Rohil yang melakukan penangkapan ikan di Selat Malaka yang berbatasan langsung dengan Pulau Jemur, Rohil, Provinsi Riau pada Selasa (14/6) lalu.

Lebih lanjut, pihak nya juga sudah menurunkan tim dan berkoordinasi dengan HNSI Kabupaten Rokan Hilir untuk mengawasi nelayan agar tidak ada lagi pengusiran oleh polisi Diraja Malaysia.

"Sebaiknya nelayan tersebut dibekali dengan GPS agar mereka terpantau berada di koordinat berapa saat melakukan penangkapan ikan. Namun kondisi nelayan kita masih banyak memakai cara tradisional," ungkapnya.

Menurutnya, permasalahannya saat ini pantauan dan pengawasan saat mereka tangkap ikan tersebut tidak ada. Jadi, katanya lagi tidak diketahui secara pasti apa benar mereka masih berada di perairan Indonesia.

"Info di media terjadi pengusiran oleh polisi Malaysia. Tetapi kita tidak bisa memutuskan jika belum meninjau secara langsung koordinat nelayan melakukan penangkapan," paparnya.

Lebih lanjut dikatakannya, pemerintah pusat maupun daerah perlu mempertegas zona zonasi wilayah perairan wilayah laut. Baik itu antar provinsi dalam Indonesia sendiri, maupun dengan negara lain.

"Jangankan dengan negara lain seperti Malaysia, perairan Provinsi Riau dengan Sumatera Utara saja masih belum jelas zona zonasi wilayahnya. Masih juga sering ribut dalam penangkapan," tuturnya.

Ia juga menyampaikan, bahwa pihaknya menyerahkan keputusannya kepada HNSI Rohil dalam pengambilan sikap atas peristiwa tersebut.

"Saya rasa ketua HNSI Rohil yang baru terpilih tahu sikap apa yang harus ia ambil," tutupnya.