Oleh Nella
Pekanbaru, (Antarariau.com) - Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Riau mengatakan akan mendatangi Konsulat Jenderal Malaysia yang ada di Kota Pekanbaru untuk meminta agar bisa menghargai perbatasan wilayah perairan.
"Kami hari ini akan mendatangi Konjen Malaysia agar mereka lebih bisa menghargai perbatasan antara Malaysia dan Indonesia," ujar Ketua Komisi B DPRD Riau, Marwan Yohanes, di Pekanbaru, Senin.
Disampaikannya, pihaknya akan mempertanyakan sikap dari Konjen Malaysia terkait pengusiran dan penangkapan 19 nelayan yang memang masih berada di Perairan Indonesia.
"Kita berharap mereka nantinya bisa meneruskannya kepada kedutaan besar Malaysia maksud dari kami ini," paparnya.
Ia menjelaskan, dari keterangan nelayan yang lolos bahwa lokasi penangkapan ikan tersebut masih masuk wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan tidak melanggar batas wilayah
"Kalau masih di perairan NKRI lalu diusir, di todongkan senjata api, bahkan ditangkap ini berarti mereka sudah mengganggu kedaulatan. Tetapi jikapun benar itu masuk wilayah Malaysia, kita akan meminta nelayan itu untuk dilepaskan," katanya.
Sebelumnya Kapolres Rohil AKBP Hendry Posma Lubis merincikan ke 19 nelayan yang ditahan sejak Kamis (23/6) tersebut merupakan nakhoda dan anak buah kapal (ABK) tiga kapal motor berbeda. Ketiganya merupakan kapal nelayan tradisional yang tidak dilengkapi nama.
Disampaikannya, setelah dari Konjen Malaysia akan diteruskan pada Duta Besar. Jika sudah begitu akan menjadi urusan antar negara.
"Tentu kami Komisi B hanya bisa meneriaki suara masyarakat saja, lebih dari itu pemerintah yang akan menindak lanjutnya," papar dia.
Pada Selasa (21/6) yang lalu Komisi B DPRD Riau telah menyurati Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Purdjiastuti terkait pengusiran oleh polisi Kemaritiman Malaysia terhadap nelayan Rokan Hilir, Riau.
"Karena kami kemarin juga mendadak datangnya, jadi tidak bisa bertemu ibuk Susi. Tetapi kami terus mengkomunikasikan setiap kejadian yang ada di Riau pada KKP," paparnya lagi.
Disampaikannya lagi, ia akan terus follow up kepada Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan terkait tanggapan dari konsultasi dan surat yang diajukan ke KKP.
"Makanya karena belum ada respon dari Menteri Kelautan dan Perikanan, untuk itu kami mendatangi langsung Konjen Malaysia yang disini untuk komunikasi awal," katanya lagi.
Berita Lainnya
Dua nelayan hilang di Perairan Pulau Halang Rohil usai dua hari hilang kontak
14 January 2022 17:34 WIB
Tiga nelayan Rohil hilang di perairan Sungai Nyamuk ditemukan
20 December 2021 19:21 WIB
Membangun 30 rumah panggung nelayan Rokan Hilir
01 August 2021 16:52 WIB
Kapal nelayan karam di perairan Rohil Riau, lima orang selamat. Begini kronologinya
27 July 2020 11:10 WIB
30 rumah nelayan Rokan Hilir dibangun di Bagan Hulu
14 June 2020 20:58 WIB
Kelompok nelayan Bangko terima bantuan alat pengolahan hasil perikanan
06 May 2020 15:03 WIB
Hilang dua hari, Mujiono ditemukan dalam kondisi meninggal
25 November 2019 11:38 WIB
Mujiono, nelayan Rohil, hilang di laut
24 November 2019 10:53 WIB