Penukaran Uang di Tepi Jalan Pekanbaru, Ini Lokasi dan Harganya

id penukaran, uang di, tepi jalan, pekanbaru ini, lokasi dan harganya

 Penukaran Uang di Tepi Jalan Pekanbaru, Ini Lokasi dan Harganya

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Layanan musiman jasa penukaran uang pecahan di tepi jalan mulai bermunculan saat H-10 jelang Lebaran, di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau.

Berdasarkan pantuan Antara di Pekanbaru, Senin, layanan penukaran ini dilakukan warga disejumlah lokasi, di antaranya di simpang empat Mal SKA dan Jalan Hang Tuah. Namun, kegiatan mereka seakan tertutup karena sebagian besar menutupi wajahnya dengan masker medis.

Bahkan, mereka juga tertutup dan menghindar ketika dicoba untuk diwawancara wartawan dengan alasan keamanan. "Jangan sampai kelihatan muka saya. Kalau sampai preman tahu, bisa gawat nanti minta bagian," kata seorang ibu yang mengaku bernama Ito, kepada Antara.

Ito adalah salah satu di antara 10 warga yang menawarkan jasa penukaran uang di Jalan Hang Tuah. Ia mengaku baru satu hari memulai usaha musiman itu.

Mereka berdiri di tepi jalan menujukan beragam jenis uang kertas baru yang sudah dibagi-bagi hingga berjumlah Rp100 ribu. Menurut dia, uang kertas baru itu didapatkannya dari menukar di Kanwil Bank Indonesia (BI) Provinsi Riau, yang memang membuka layanan bersama penukaran uang sejak awal bulan ini.

"Ini uang asli, ditukarkan dari Bank Indonesia," ujarnya.

Ia mengatakan mengambil untung 10 persen dari tiap nilai transaksi. Minimal ia mendapat untung Rp10 ribu karena jumlah penukaran uang sudah ditentukan paling rendah Rp100 ribu.

Sebelumnya, Kepala Kantor Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Riau, Ismet Inono, meminta masyarakat untuk tidak menukarkan uang pecahan untuk kebutuhan Ramadan dan Lebaran di layanan tidak resmi seperti di pinggir jalan, karena aktivitas tersebut justru merugikan konsumen.

"Penukaran uang di pinggir jalan, sikap BI tak membenarkan hal itu karena tak realistis kegiatan tukar menukar Rupiah dengan nilai yang berbeda. Padahal BI sudah membuka layanan itu, tanpa biaya tambahan dan tidak dibatasi jumlahnya," kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Riau, Ismet Inono, kepada Antara.

Menurut dia, kegiatan penukaran uang yang tidak resmi di Kota Pekanbaru masih ada meski jumlahnya terus berkurang. Ia menilai aktivitas tersebut justru merugikan konsumen karena pemberi layanan seakan memperjualbelikan Rupiah untuk mengambil untung, sedangkan BI tidak membebankan sepeser pun kepada masyarakat untuk layanan serupa.

Hanya saja, ia mengatakan bank sentral selaku otoritas perbankan tertinggi di Indonesia tidak bisa melakukan penindakan untuk menghentikan aktivitas penukaran uang tak resmi itu. Selain itu, pihak kepolisian juga tidak bisa bertindak karena tidak ada aturan hukum yang melarang kegiatan tersebut.

"Aktivitas itu ada karena ada mau sama mau, kesepakatan dari penyedia dan konsumen menyetujui adanya tarif penukaran. Polisi juga tidak bisa bertindak karena aturannya tidak ada, kecuali ada unsur penipuan yang timbul," ujarnya.

Karena itu, ia menghimbau kepada masyarakat untuk tidak menggunakan layanan tidak resmi karena BI Perwakilan Riau sudah menyiapkan uang kartal Rp5,2 triliun untuk layanan penukaran uang selama bulan Ramadan pada tahun 2016.

Bahkan, Ismet Inono mengatakan pada tahun ini BI memperluas layanan penukaran uang khusus kepada masyarakat yang sebelumnya hanya fokus di Kota Pekanbaru. Ada tiga kota selain Kota Pekanbaru, yang pada tahun ini menjadi lokasi tempat penukaran uang.

Daerah pertama adalah Kota Tembilahan, di Kabupaten Indragiri Hilir, kemudian, Kota Dumai, serta Kota Pasir Pangaraian di Kabupaten Rokan Hulu.

Layanan penukaran uang pecahan untuk Ramadan di daerah-daerah akan turut menggandeng perbankan yang ada disekitarnya.

"Sedangkan, untuk Kota Pekanbaru kegiatan penukaran uang akan mulai tanggal 13 Juni sampai 1 Juli yang bertempat di halaman Kantor BI di Pekanbaru. Ada 49 bank yang akan ikut serta secara bergiliran," kata Ismet Inono.