Menjambret di Dekat Mapolsek Bangko Rohil, 2 Residivis ini Ditembak

id menjambret, di dekat, mapolsek bangko, rohil 2, residivis ini ditembak

 Menjambret di Dekat Mapolsek Bangko Rohil, 2 Residivis ini Ditembak

Dedi Dahmudi

Rokan Hilir, (Antarariau.com) - Tim Opsnal Polsek Bangko melumpuhkan Syafrizal (28) dan Doni Prayoga (20) residivis jambret yang mencoba melawan dan melarikan diri saat petugas melakukan penangkapan, Senin (27/6) malam.

"Mereka ditembak karena berusaha kabur saat petugas hendak menangkapnya," kata Kapolsek Bangko AKP Agung Triadi, Selasa.

Kedua tersangka ditangkap sekitar pukul 23.00 WIB di Jalan Pahlawan, Kecamatan Bangko, Kabupaten Rokan Hilir, Riau.

Saat itu korban Hayatun Nupus (18) warga Jalan Perwira sedang duduk santai didepan rumahnya, tiba-tiba kedua tersangka datang dengan menggunakan sepeda motor Supra dan langsung merampas handphone korban serta membawa kabur.

Anehnya lagi tersangka nekat melakukan aksi jambret didepan rumah Kapolsek Jalan Perwira, Bagansiapiapi yang juga berdekatan dengan Mapolsek Bangko.

Kapolsek menjelaskan, tersangka merupakan lajang yang masih pengangguran. Saat didapat informasi keduanya berada di Jalan Pahlawan, kemudian tim langsung turun untuk menangkap pelaku.

Menyadari polisi datang tersangka berusaha kabur dan petugas langsung melepaskan tembakan peringatan keudara sebanyak tiga kali, namun tidak juga diindahkan.

Keduanya pun tidak bisa berkutik, karena selongsongan peluru bersarang di kaki kanan pelaku.

Usai ditembak, polisi langsung membawa tersangka ke RSUD Dr Pratomo Bagansiapiapi untuk mendapatkan perawatan medis.

"Tersangka merupakan target operasi karena kerap melakukan aksi jambret di Bagansiapiapi," kata Agung Triadi.

Dari pengakuan tersangka sudah 15 kali melakukan aksi, namun barang hasil jambret sudah dijual semua dan diakuinya untuk membeli narkotika jenis sabu.

"Kita hapal betul wajah keduanya, karena sebelumnya juga pernah tertangkap dengan kasus yang sama," jelas Kapolsek.

Bahkan keduanya juga sempat berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya dan jika sampai terjadi lagi ia sendiri meminta bersedia ditembak.

"Katanya kalau berulah lagi silahkan tembak, karena dinilai sangat meresahkan makanya kita tembak," tegas Agung.