Vaksin Palsu Untuk Bayi Ditemukan di Pekanbaru Diuji BBPOM Jakarta

id vaksin, palsu untuk, bayi ditemukan, di pekanbaru, diuji bbpom jakarta

 Vaksin Palsu Untuk Bayi Ditemukan di Pekanbaru Diuji BBPOM Jakarta

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Pekanbaru, Provinsi Riau melakukan uji kandungan terhadap temuan dua jenis vaksin palsu yang ditemukan di wilayah tersebut dengan mengirimkan sampel ke Jakarta.

"Sesuai instruksi, maka sampel kita kirim ke BBPOM di Jakarta. Informasinya tanggal 30 (Kamis, 30/6) keluar hasilnya," kata Kepala BBPOM Pekanbaru, Indra Ginting kepada media saat gelar perkara di Pekanbaru, Selasa.

Sampel vaksin yang dikirimkan BBPOM Pekanbaru merupakan hasil temuan dari dua sarana penyalur di ibukota Provinsi Riau tersebut pada Minggu (25/6) lalu. Hanya saja, dia tidak bersedia menjelaskan secara rinci nama dan lokasi sarana penyalur tersebut dengan alasan masih tahap penyelidikan.

Dua jenis vaksin berjumlah total 20 botol yang ditemukan BBPOM itu terdiri dari 10 vaksin serum untuk kekebalan akibat gigitan satwa buas seperti ular serta vaksin untuk pengobatan tetanus. Kedua jenis vaksin itu ditemukan setelah BBPOM melakukan pengawasan terhadap 41 lokasi penyalur distribusi vaksin di Pekanbaru.

Dia mengatakan, pengawasan yang melibatkan pihak kepolisian itu dilakukan dengan cara penyamaran atau "undercover buy". Menurutnya, temuan itu berawal dari didapatnya struk atau bukti pembelian vaksin dari sebuah apotek saat pengawasan berlangsung.

Kemudian, petugas melakukan pendalaman guna mencari tahu dari mana vaksin berbentuk botol kecil seharga Rp250-300 ribu itu berasal. Dari lokasi yang ditentukan tersebut BBPOM berhasil menemukan tempat penjualan tersebut.

Sayangnya, belum banyak informasi yang diberikan terkait lokasi penjualan itu. Saat ini, BBPOM masih terus melakukan pendalaman sementara menunggu hasil uji lab tersebut keluar.

"Analisa kami, mereka sudah lama. Mungkin satu tahun terakhir," kata Indra saat ditanya berapa lama mereka diduga beroperasi. Terkait kemana saja peredarannya, dia belum dapat memastikan hal tersebut.

Lebih jauh, dia juga belum dapat memastikan apakah vaksin palsu yang ditemukan tersebut masih ada kaitannya dengan temuan vaksin yang marak di Pulau Jawa.

Sebelumnya, polisi membongkar praktik pemalsuan vaksin yang dijual ke sejumlah rumah sakit dari sebuah pabrik di Pondok Aren, Tangerang Selatan, Banten.

Pabrik vaksin palsu ini membuat "vaksin" campak, polio, hepatitis B, tetanus, dan BCG.

Di lokasi pabrik ditemukan tempat yang tidak steril dan penuh dengan obat berbahaya lainnya.

Polisi juga menemukan alat pembuat vaksin, mulai dari botol ampul, bahan-bahan berupa larutan yang dibuat tersangka dan labelnya.