Penjualan Kue Kering di Pekanbaru Turun dari Tahun Sebelumnya, Kenapa?

id penjualan, kue kering, di pekanbaru, turun dari, tahun sebelumnya kenapa

 Penjualan Kue Kering di Pekanbaru Turun dari Tahun Sebelumnya, Kenapa?

Nella Marni

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Pedagang musiman jelang Hari Raya Idul Fitri Pekanbaru mengeluluhkan menurunnya penjualan kue kering tahun ini dari sebelumnya karena bertepatan dengan masuknya tahun ajaran baru.

"Tahun ini penjualan kita sedikit menurun dibandingkan tahun-tahun sebelumnya karena beriringan dengan tahun ajaran baru anak sekolah," ujar salah satu pedagang kue kering, Nova (28) di Pasar Suka Ramai, Pekanbaru, Rabu.

Berdasarkan pantauan Antara, deretan pedagang kue kering tampak berjejer di sepanjang jalan masuk pasar Suka Ramai. Begitu juga dengan pembeli yang kebanyakan hanya sekedar menanyakan harga.

Dikatakan Nova, masyarakat setiap kali mau membeli mengeluhkan harga kue kering yang terlalu mahal.

"Masyarakat bilang harga nya sekarang mahal. Mau gimana lagi sekarang bahan pokoknya naik. Kami hanya naikin Rp5.000 dari biasanya," ucapnya lagi.

Dikatakannya, jenis kue kering yang dijualnya beraneka ragam, mulai dari nastar, kue mentega, kacang-kacangan, kastanger keju, kuping gajah, dan yang lainnya.

Katanya kebanyakan dibeli masyarakat adalah nastar dan kastanger keju, dan.kue mentega.

Sedangkan harganya bervariasi, ada yang Rp80.000 per kilogram (kg) hingga Rp120.000 per kg. Biasanya Nova buka 10 hari jelang lebaran dari pagi sampai 23.00 WIB.

"Tetapi nanti kalau empat hari jelang lebaran kita bisa buka sampai jam satu malam," terangnya.

Sementara itu pedagang kue kering lainnya Mira (40) mengaku baru pertama kali menjual kue kering tahun ini.

"Saya baru tahun ini mulai menjual kue kering, mulai coba-coba penjualan seperti teman-teman yang lainnya," katanya pula.

Kue kering tersebut dikatakannya, beberapa diantaranya dibuat sendiri dan ibu-ibu rumah tangga atau home industri.

Sedangkan untuk penjualannya, katanya sesuai permintaan dari masyarakat. Namun ia sering menjual per kilogram dan perkotak atau toples.

"Satu kotak atau toplesnya biasa saya jual Rp60.000 ribu," tutupnya.