Jakarta (Antarariau.com)- Alvin Toffler, penulis dan visioner asal Amerika Serikat yang dikenal dengan karya "Future Shock" dan "The Third Wave", meninggal dunia pada usia 87 tahun di Los Angeles.
Seperti disiarkan kantor berita AFP, Kamis, Toffler meninggal pada Senin malam waktu setempat, menurut perusahaan konsultan miliknya Toffler Associates dalam sebuah pernyataan tanpa merinci alasan kematiannya.
Buku inovatif Toffler berjudul "Future Shock" yang mengkaji perubahan sosial, serta buku lain yang juga ditulisnya berama istrinya Heidi, menjadikannya salah satu futuris paling disegani di era modern. Para pemimpin dunia dan pengusaha juga meminta nasihatnya.
Toffler secara akurat memprediksi perkembangan ekonomi dan teknologi, mencakup kloning dan internet pribadi komputer, serta dampak sosial yang ditimbulkannya termasuk keterasingan sosial, kemerosotan keluarga ini dan meningkatnya kejahatan dan penggunaan narkoba.
"Banyak prediksi ini menjadi kenyataan dan tesis inti dari karya mereka terbukti benar di mana ekonomi baru berbasis pengetahuan telah menggantikan Era Industri," kata perusahaan konsultasi tersebut.
Beberapa negarawan dunia, di antaranya pemimpin Soviet Mikhail Gorbachev pada 1986 dan perdana menteri Tiongkok Zhao Ziyang, terinspirasi oleh tulisan dan ide-ide futuris Toffler dan meminta nasihatnya.
Miliarder Meksiko Carlos Slim juga telah mengakui Toffler sebagai teman dekatnya yang membantu dalam mengantisipasi dan mengintifikasi peluang bisnis.
"Future Shock" dipublikasikan di lebih dari 50 negara dan lebih dari 15 juta eksemplar telah dijual, menurut situs Toffler.
Toffler meninggalkan seorang istri berusia 60 tahun lebih dan mitra bisnisnya bernama Heidi Toffler. Ia akan dimakamkan dalam sebuah acara pribadi di Los Angeles.
Penulis Alvin Toffler Tutup Usia
