Merasa Resah, Warga Minta Dinsos Tertibkan Pengemis

id merasa resah, warga minta, dinsos tertibkan pengemis

Merasa Resah, Warga Minta Dinsos Tertibkan Pengemis

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Sejumlah warga Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, meminta Dinas Sosial daerah itu menertibkan pengemis yang beroperasi di perempatan lampu merah dengan kedok menjual koran padahal memelas minta uang.

"Ada saja modus kelakuan mereka, pura-pura menjual koran dan setelah merapat di pintu-pintu mobil mereka meminta agar diberi uang untuk berbuka puasa dan THR. Aksi anak jalanan ini tidak bisa ditoleransi karena mengganggu ketertiban lalulintas," kata seorang warga Kota Pekanbaru, Saidul (45), Jumat.

Ia mengatakan itu terkait aksi pengemis anak di jalanan makin marak di perempatan lampu merah menjelang Idul Fitri 1437 Hijriyah. Mereka lelaki dan perempuan usia berkisar 7 tahun hingga 14 tahun beroperasi mulai pukul 08.00 WIB hingga sore dan bertahan dibawah terik matahari menyodorkan koran, namun juga meminta uang.

Aksi mereka sudah terlihat di Jalan Gajah Mada depan kantor gubernur dan di perempatan lampu merah Jalan Gajah Mada depan kediaman gubernur Riau.

Perempatan lampu merah Jl Arengka atau depan Mall SKA, Panam ujung dan lainnya.

Dia menyatakan, Perda Ketertiban Umum Kota Pekanbaru melarang warga memberikan sumbangan di jalanan dalam bentuk apa pun dengan tegas disertai dengan ancaman penjara dan denda.

Perda terkait meminta warga menyalurkan sedekah, infak dan zakat ke lembaga-lembaga resmi yang ditunjuk Pemkot Pekanbaru sehingga bisa dikoordinir dengan baik.

Namun, katanya lagi, pengemis anak masih saja ada bahkan makin marak jelang Idul Fitri ini. Selain mengganggu ketertiban lalulintas juga akan membahayakan anak-anak tersebut karena rentan kecelakaan.

"Anak-anak yang mengemis itu berpotensi kena kanker kulit akibat diterpa panas terik, di samping itu puasanya juga terganggu. Ya jelas mereka tidak puasa karena kepanasan," katanya.

Senada dengan hal itu, warga lainnya, Amril dan Nurina mengatakan, anak-anak yang mengemis di jalanan makin marak karena mendapat peluang dari penduduk kota untuk menyalurkan zakat, infak dan sedekah dalam momen Idul Fitri ini di jalan.

Kota Pekanbaru, kata mereka lagi, adalah kota yang mendapatkan Adipura sebagai kota bersih, namun aksi mengemis anak-anak itu sekaligus mempengaruhi estetika kota.

"Sebaiknya Pemkot Pekanbaru segera menertibkan mereka dan mengarahkan mereka agar mendapatkan santunan dari badan-badan resmi pengumpul zakat, infak dan sedekah," katanya.