Jakarta (Antarariau.com)- Chiara Appendino, wali kota Turin yang baru saja dilantik, berniat melakukan sosialisasi agar warganya makan lebih banyak makanan vegetarian dan vegan, meskipun kota tersebut terkenal sebagai ibu kota Piedmont, sebuah daerah yang terkenal dengan makanan berbahan dasar daging.
Wali kota berusia 32 tahun dari Eurosceptic, Gerakan anti-pembangunan Bintang Lima (pengecam Uni Eropa), mengatakan dalam rencana pembangunan lima tahunnya, dia ingin mengurangi jumlah asupan daging yang dikonsumsi "Torinesi", sebutan bagi warga Turin.
Salami atau sejenis sosis, lemak babi, lidah, babat, dan bollito misto atau sebutan untuk daging semur, nantinya akan diganti oleh kacang-kacangan, selada, tumbuhan polong dan kedelai.
"Sosialisasi makan makanan vegetarian dan vegan adalah tindakan penting dalam menjaga lingkungan hidup, kesehatan manusia dan kesejahteraan bagi binatang," demikian bunyi rencana tersebut.
Pemerintahan yang baru itu berniat mengajarkan anak-anak usia sekolah di Turin soal dampak makan daging terhadap lingkungan hidup, mulai dari penggunaan air yang berlebihan sampai produksi gas rumah kaca.
"Ahli kesehatan, ahli nutrisi dan ahli politik kenamaan akan membantu sosialisasi kebudayaan di sekolah-sekolah, mengajari anak-anak bagaimana makan dengan baik dan melindungi bumi dan hak-hak binatang."
Namun pandangan akan masa depan gemilang gaya hidup vegetarian lenyap layaknya segelas sup gazpacho dingin atau sup tomat dingin bagi warga Turin.
"Memangnya mereka tak punya hal yang lebih penting untuk diurusi?" demikian kata salah seorang warga menulis di sebuah website koran. "Torinesi yang malang."
Komentar lainnya adalah" "biji quinoa menjijikan." Komentar lainnya: "Apakah ada batas untuk kegilaan?"
Sebuah unjuk rasa sedang direncanakan di kota itu untuk memuji kelezatan ravioli alla piemontese, yang penuh dengan daging, dan brasato al barolo, daging yang direbus dalam anggur merah Piedmont yang terkenal; Barolo. Namun pemerintah tetap akan maju dengan rencananya.
"Kenyataannya pilihan makanan kita memiliki dampak bagi lingkungan dan itu bukan pendapat saya, itu pendapat badan Makanan dan Pertanian PBB," kata kepala dinas lingkungan baru, Stefania Giannuzzi, yang sudah menjadi vegetarian selama dua dekade terakhir.
"Kami punya rasa hormat yang menyeluruh akan kuliner warisan dan restoran-restoran. Kami tidak ingin melawan industri daging," kata Stefania pada Corriere della Sera.
Berita Lainnya
Izin Tak Lengkap Menara Telekomunikasi Disegel Aparat
03 April 2017 15:30 WIB
Jokowi Jenguk Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Hasyim Muzadi
15 March 2017 11:05 WIB
Pemko Batu Alokasikan Rp4,3 Miliar Untuk Bantu Ibu Hamil
07 February 2017 10:50 WIB
Liburan Imlek, Pantai Selatbaru di Bibir Selat Malaka Dipadati Pengunjung
29 January 2017 21:40 WIB
Jalani Pemeriksaan Di Imigrasi Pekanbaru, TKA Ilegal Mengaku Stres
18 January 2017 16:55 WIB
Pelajar Sekolah Di Inhil Banyak Yang "Ngelem"
13 January 2017 6:15 WIB
Sejumlah Produk Kosmetik Dan Makanan Kadaluarsa Disita Pihak Polres Bengkalis
16 December 2016 23:15 WIB