SMPN 3 Tapung Akhirnya Mengembalikan Kelebihan Uang Seragam Siswa

id smpn 3, tapung akhirnya, mengembalikan kelebihan, uang seragam siswa

SMPN 3 Tapung Akhirnya Mengembalikan Kelebihan Uang Seragam Siswa

Pekanbaru (Antarariau.com)-Bupati Kampar, Provinsi Riau, Jefry Noer menyatakan, Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Tapung meminta maaf, dan akan mengembalikan kelebihan uang pungutan untuk baju seragam.

"Pemda telah menggratiskan peserta pendidikan, tetapi seorang wali murid melaporkan melalui SMS bahwa masih ada pungutan terhadap wali murid," kata Jefry di Kampar, Selasa.

Mendapat kabar melalui SMS tersebut dan setelah mengecek kebenarannya, Jefry mendatangi sekolah yang dimaksud untuk mengonfirmasi langsung wali murid, para guru dan komite sekolah.

Kunjungan tersebut dilakukan Bupati Jefry Noer di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 3 Tapung di Desa Petapahan Jaya, Kecamatan Tapung, kemarin.

Jefry Noer mengatakan, Kepala SMPN 3 Tapung M Idris dan kepala UPTD P dan K Tapung Muhammad Aidil membenarkan ada pungutan tersebut.

"Akan tetapi pihak sekolah telah mengakui dan meminta maaf dan akan mengembalikannya," kata dia.

Kata Jefry, uang seragam yang dibebankan kepada wali murid untuk tingkat SMP Rp 500 ribu, untuk SMA Rp700 ribu, akan tetapi di sekolah ini wali murid diminta Rp 1,3 juta.

Selain itu, terkait pungutan sebelumnya seperti uang daftar ulang, uang bangku, uang buku, uang perpisahan, tidak ada lagi pada masa mendatang.

Ia meminta sekolah yang masih melakukan hal tersebut segera lapor kepada Kepala UPTD, Dinas P dan K atau langsung ke Bupati Kampar.

"Kita tahu sekarang ini bahwa harga karet terus turun serta sawit pun ikut trek, maka uang seratus ribupun akan terasa berat bagi para wali murid yang bekerja sebagai petani. Di sisi lain, para orang tua dan kitap berharap anak-anak di Kampar minimal memiliki ijazah SMA," katanya.

Dengan demikian, sekali lagi Jefry Noer berharap kedepan di setiap sekolah tidak ada lagi pungutan liar kepada wali murid.

Apabila masih ada terjadi pungutan kepada wali murid, Jefry mengimbau segera melapor dengan data yang lengkap agar laporan tersebut bisa ditanggapi cepat dan pelakunya termasuk kepala sekolah bisa diturunkan jabatannya.

Sementara itu Anggota DPRD Riau Eva Yuliana juga menyampaikan ucapan apresiasi kepada Pemda Kampar dalam lima pilar pembangunannya, yakni pilar ketiga Peningkatan Sumber Daya Manusia dengan program mengratiskan dunia pendidikan.

Hal senada juga disampaikan anggota DPRD Kampar Rahmad Jevarijuniardo pada kesempatan tersebut yang mengakui bentuk program kampar itu sudah menggratiskan dunia pendidikan.