Pekanbaru (Antarariau.com) - Wakil Ketua Komisi C DPRD Provinsi Riau menyatakan Badan Usaha Milik Daerah Bumi Lancang Kuning tersebut tidak ada lagi yang sehat dan dinilai tidak mampu memberikan kontribusi pada daerah kecuali Bank Riau Kepri.
"Semenjak 2013 hingga 2015 pemerintah provinsi Riau telah mengucurkan dana sebesar Rp1,3 triliun lebih pada BUMD yang ada, tetapi besarnya penyertaan modal yang diberikan tidak memberikan kontribusi secara optimal kepada daerah," ujar Wakil Ketua Komisi C DPRD Riau Musyafak Asikin di Pekanbaru, Selasa.
Lebih lanjut dikatakan Musyafak, seluruh BUMD Riau perlu dilakukan audit, supaya ada kejelasan yang jelas untuk tindakan kedepannya. Menurutnya, badan usaha yang tidak mampu memberikan keuntungan dan kontribusi hanya akan menjadi benalu dan terus menerus menggerogoti keuangan daerah.
"Setiap kali diadakan hearing dengan pihak BUMD, tidak ada kejelasan profit perusahaan itu sendiri, apalagi memberikan keuntungan untuk daerah. Oleh karena itu menurut saya, selain dari BRK bubarkan saja BUMD yang ada di Riau," ujar Musyafak.
Menurutnya, kegagalan pada BUMD yang lainnya tersebut disebabkan karena tidak dikelola secara profesional dan juga tidak mengikuti aturan yang berlaku, sesuai peraturan daerah yang sudah ditetapkan untuk badan usaha daerah. Sehingga tidak menghasilkan apa-apa bagi daerah Riau.
"Salah satu indikator BUMD itu tidak sehat karena perekrutan petinggi-petinggi seperti direktur dan direksinya tidak melalui proses hukum yang benar dan tidak sesuai dengan Perda No. 1 tahun 2008. Yang dinilai serat dengan nepotisme, hal itu sudah menjadi rahasia umum," katanya lagi.
Sebelumnya seperti yang telah diinformasikan, salah satu BUMD Riau PT Sarana Pembangunan Rakyat (SPR) dinyatakan statusnya ilegal oleh Komisi C DPRD Riau karena perekrutan direksinya tidak melalui seleksi seperti tercantum pada perda No 1 Tahun 2008 dan dinilai cacat hukum.
Sementara itu, anggota DPRD Riau yang lainnya Husaimi Hamidi mengatakan bahwa, BUMD Riau sudah layak dilakukan audit oleh Badan Pemeriksaan Keuangan agar adanya kejelasan dalam anggaran penyertaan modal.
"Kita berharap anggaran untuk penyertaan midal tersebut, sebaiknya digunakan untuk pembangunan daerah saja. Seperti membangun infrastruktur jalan, dan kepentingan masyarakat lainnya yang tentunya akan lebih bermanfaat," papar Husaimi.
Oleh: Nella Marni
Berita Lainnya
Suara NasDem Riau naik 105 persen, rebut dua kursi pimpinan DPRD kabupaten
08 April 2024 21:31 WIB
Repol : Bulan puasa tak jadi penghalang tampung aspirasi rakyat
30 March 2024 10:35 WIB
DPRD Riau telusuri dugaan jual beli lahan manggrove di Meranti
15 March 2024 13:52 WIB
Anggota DPRD Riau minta pemprov perbaiki jalan rusak di Rohul
14 March 2024 14:00 WIB
GALERI FOTO - Komisi V DPRD Riau kunjungan observasi ke Disdik Kepri
08 March 2024 10:15 WIB
Gantikan Sulastri, Kartika Roni dilantik sebagai Anggota DPRD Riau
07 March 2024 15:18 WIB
Komisi III DPRD Riau bakal evaluasi BUMD merugi
06 March 2024 18:17 WIB
Anggota DPRD Riau sayangkan rencana kenaikan tarif tol Pekanbaru-Dumai
06 March 2024 17:34 WIB