Bekasi (Antarariau.com)- Direktur Utama Rumah Sakit Umum St Elisabeth Kota Bekasi, Jawa Barat, melaporkan sepuluh orang tua pasien kepada polisi atas tuduhan penganiayaan.
"Sebab yang kena pukul bukan hanya saya, tapi juga dua orang pengacara saya," kata Direktur Utama RS St Elisabeth Kota Bekasi Antonius Yudianto di Bekasi, Selasa.
Hal itu dikatakan Antonius menyikapi dugaan kasus pemukulan yang dilakukan oleh sejumlah orang tua pasien saat berlangsungnya proses audiensi bersama sejumlah keluarga pasien yang diduga terkontaminasi vaksin palsu, 16 Juli 2016.
"Saat itu situasi ruang udiensi tiba-tiba memanas dan banyak orang tua pasien yang mengintimidasi saya dan berujung pada pemukulan terhadap saya dan pengacara," katanya.
Antonius mengaku mengalami luka pukul di bagian tengkuk leher dan luka tersebut telah dibuktikan melalui visum.
Menurut dia, ada sekitar sepuluh oknum keluarga pasien yang menganiaya dirinya saat terjadi kericuhan akibat dugaan penggunaan vaksin palsu di RS Elisabeth.
"Jumlahnya cukup banyak. Kalau saya lihat ada sekitar sepuluh orang yang melakukan tindakan kekerasan secara fisik pada kami," katanya.
Pihaknya mengaku telah melaporkan dugaan perkara pidana itu kepada kepolisian setempat untuk segera dilakukan penanganan.
"Pekan lalu laporannya sudah saya sampaikan kepada polisi untuk segera ditelusuri dan diselesaikan," katanya.
Berita Lainnya
Kenali tanda-tanda anak alami "penganiayaan" melalui jaringan Internet (online)
12 October 2019 13:15 WIB
KPPPA sebut tiga pelaku penganiayaan AY di Pontianak alami depresi
11 April 2019 13:57 WIB
Korban Penganiayaan Oknum Dokter Pekanbaru Alami Trauma
27 September 2013 8:21 WIB
Orangtua Wartawan Korban Penganiayaan Alami Trauma
19 October 2012 19:00 WIB
Dirut Pupuk Indonesia sebut anggaran subsidi pupuk naik jadi Rp54 triliun
19 March 2024 9:55 WIB
Mantan Dirut PT Semen Padang EH Nizar Datuk Kayo berpulang
15 March 2024 9:56 WIB
Eks Dirut Pertamina didakwa telah rugikan negara Rp1,77 triliun
12 February 2024 16:35 WIB
Indrieffouny Indra jabat sebagai Dirut baru PT Semen Padang
03 January 2024 10:10 WIB