Bengkalis (Antarariau.com)- Para nelayan di Bengkalis, Provinsi Riau keluhkan keberadaan nelayan yang menggunakan jaring batu untuk menangkap ikan di selat Bengkalis .
Nelayan di Sungai Pakning, Andy menyebutkan, penggunaan jaring batu oleh nelayan lainnya tersebut berdampak pada penghasilan nelayan tradisional yang menggunakan sampan semakin berkurang.
"Kita sudah beberapa kali menyampaikan hal ini kepada UPTD maupun dinas Prikanan Kelautan, namun hingga saat ini belum mendapatkan respon, jangan sampai kami sebagai nelayan tradisional membuat anarkis," kata Andy di Bengkalis Rabu.
Ia mengatakan, pada bulan Mei lalu ia bersama nelayan lainnya sempat bertengkar dan hampir saja terjadi pertumpahan darah, dikarenakan salah seorang nelayan yang di tabrak oleh kapal nelayan jaring.
"Sudah lima kali kita laporkan kepada Dinas terkait, namun alasan mereka tidak ada dana untuk melakukan patrol," ujar Andy.
Ia mengaku, dirinya bersama nelayan tradisional lainnya merasa berpenghasilan kurang setelah masuknya kapal nelayan yang menggunakan jaring batu tersebut, menurut dia, nelayan jaring batu lebih banyak mendapatkan hasil tangkap. Sementara nelayan tradisional sangat minim pendapatannya dan harus berebut wilayah tangkap dengan pemilik kapal-kapal jaring batu.
"Dan saat ini penggunaan jaring batu diselat Bengkalis kian menjamur," katanya lagi.
Ia berharap, pemerintah daerah untuk segera tanggap untuk menghentikan para nelayan yang menggunakan jaring batu tersebut, disamping membuat kerugian nelayan tradisional, hal tersebut juga akan memicu pertengkaran.
Berita Lainnya
Disdik Bengkalis salurkan bantuan sembako untuk anak yatim
28 March 2024 18:20 WIB
ESDM Kaltim: Pasokan material batu gunung lokal untuk IKN masih dari Paser
21 March 2024 15:55 WIB
Jejak teknologi Belanda di tambang Ombilin Sumbar
17 March 2024 11:12 WIB
Peletakan batu pertama pembangunan fisik tahap lima di Kota Nusantara Rp49,6 triliun
16 March 2024 14:31 WIB
26 paket sabu di Bengkalis gagal diedarkan
15 March 2024 19:34 WIB
Curi uang dan perkosa korban di Bandar Laksamana, buruh asal Dumai ditangkap
14 March 2024 15:37 WIB
Layanan kereta batu bara sudah kembali normal
09 March 2024 20:29 WIB
Menteri LKH datang, Wabup Bengkalis curhat masalah lingkungan
07 March 2024 18:07 WIB