BPS: Tiongkok Importir Terbesar Riau

id bps tiongkok, importir terbesar riau

BPS: Tiongkok Importir Terbesar Riau

Pekanbaru (Antarariau.com) - Badan Pusat Statistik (BPS) Riau mencatat pada periode Januari-Mei 2016 impor nonmigas terbesar Riau berasal dari Tiongkok mencapai 139,39 juta dolar AS (31,47 persen).

"Negara asal impor terbesar kedua Riau yakni Kanada tercatat sebesar 57,43 juta dolar AS (12,97 persen), berikutnya Finlandia 49,48 juta dolar AS (11,17 persen)," kata Kepala BPS Riau Mawardi Arsad dalam keterangannya di Pekanbaru, Kamis.

Menurut dia, Malaysia memberikan kontribusi terbesar ketiga yakni 43,43 juta dolar AS (9,80 persen), dengan kontribusi keempatnya mencapai 65,41 persen terhadap keseluruhan impor non migas.

Ia menyebutkan, dari 10 negara pemasok barang impor non migas ke Riau pada Mei 2016, tercatat tiga negara mengalami penurunan, dan tujuh negara mengalami kenaikan.

"Penurunan terbesar terjadi pada impor dari Finlandia tercatat sebesar 16,65 juta dolar AS (73,58 persen), Tiongkok 4,85 juta dolar AS (15,44 persen), dan Singapura 2,10 juta dolar AS (53,47 persen)," katanya.

Akan tetapi kenaikan terbesar justru terjadi pada impor dari Malaysia 4,31 juta dolar AS (66,85 persen), Peru 3,35 juta dolar AS dan Austria 3,23 juta dolar AS (1.750,69 persen).

Dilihat dari perkembangan impor non migas dari sepuluh negara utama selama periode Januari-Mei 2016 terhadap periode yang sama tahun 2015, naik sebesar 1,81 persen.

Selain itu impor barang konsumsi tercatat sebesar 48,83 juta dolar AS, bahan baku penolong 339,70 juta dolar AS, dan barang modal sebesar 122,10 juta dolar AS. Impor barang konsumsi turun sebesar 14,55 persen, impor bahan baku dan penolong turun sebesar 19,26 persen, sedangkan impor barang modal naik sebesar 29,80 persen dibanding periode yang sama tahun 2015.

"Jika dilihat dari kontribusinya terhadap total nilai impor pada periode Januari-Mei 2016, impor bahan baku dan penolong memberikan kontribusi terbesar yaitu 66,53 persen, diikuti barang modal 23,91 persen dan barang konsumsi 9,56 persen," katanya.