Oleh Diana Syafni
Pekanbaru, (Antarariau.com) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Riau mengusulkan pembukaan kebijakan keran impor ke daerah setempat sebagai solusi menekan harga gula di pasar tradisional yang hingga kini tidak kunjung turun.
"Sebetulnya sudah banyak daerah yang mengusulkan untuk buka keran impor. Dari Riau sendiri, kita sudah menyurati Presiden lewat Mendag untuk segera buka keran impor," kata Kepala Disperindag Riau Muhammad Firdaus di Pekanbaru, Jumat.
Sebagai informasi, melonjaknya harga gula pascalebaran lalu yakni dikisaran harga Rp16 ribu per kilogram, ini jauh berbeda dari normal di hari biasa gula pasir hanya dijual Rp12 ribu.
Untuk itu, Disperindag Riau mengharapkan usulan tersebut dapat menekan dan mengantisipasi harga gula yang tinggi dengan meminta Kementerian Perdagangan (Kemendag) untuk mengambil kebijakan pembukaan impor gula ke Riau.
Langkah lain yang diambil Firdaus adalah meminta Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk juga menambah pasokan gula murah ke Riau. Karena naiknya harga gula ini terjadi karena permintaan yang lebih tinggi dari penawaran. Sehingga harga gula tidak kunjung turun.
Disperindag bersama dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Riau akan menggelar rapat membahas kebutuhan sembilan bahan pokok (sembako) yang masih tinggi.
"Rencananya Senin besok akan kita rapatkan di Kantor BI," tuturnya.
Keterangan dari Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Kota Pekanbaru, Mas Irba H Sulaiman mengatakan bahwa pasokan gula di Pekanbaru juga berkurang dari biasanya.
Ia mengatakan jalur produksi gula dari petani tebu dan penggiling mengalami hambatan sehingga harga gula menjadi tinggi.
Namun Irba mengakui bahwa ada kecurigaan yang muncul dari kondisi tersebut. Pasalnya sudah hampir dua bulan, kenaikan gula pasir tersebut dimulai, hingga saat ini tidak kunjnug turun.
"Tidak mungkin selama itu terjadi hambatan distribusi. Bisa jadi di sini ada permainan," sebutnya.
Untuk itu Irba juga sudah mengajukan untuk dibukanya impor gula dari negara tetangga. Ia telah menyampaikan surat permohonan agar Pemprov bisa segera menindaklanjuti permintaan tersebut ke Pusat.
"Gula pasri merupakan komoditas yang tata niaganya diatur oleh negara, untuk itu impor yang dilakukan harus seizin Pusat," ujarnya.
Irba mengatakan, jika keran impor dibuka, pasokan gula akan meningkat. Sehingga mau tidak mau, oknum yang mempermainkan harga terpaksa akan menurunkan harganya menjadi normal.
"Kita harapkan kebijakan ini bisa segera diambil karena harga gula yang mahal sudah memberatkan masyarakat," kata Irba.
Selain meminta tambahan pasokan gula, Irba juga telah meminta kepada Bulog untuk menambah pasokan daging di Riau. Karena meski sempat turun, harga daging kembali merangkak naik ke angka RP 120 ribu per kilogram.
"Kalau soal daging menurut saya yang efektif adalah operasi pasar daging sapi segar. Karena jika pakai dagng beku tidak begitu mempengaruhi pasar," ujarnya pula.
Berita Lainnya
Izin Tak Lengkap Menara Telekomunikasi Disegel Aparat
03 April 2017 15:30 WIB
Jokowi Jenguk Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Hasyim Muzadi
15 March 2017 11:05 WIB
Pemko Batu Alokasikan Rp4,3 Miliar Untuk Bantu Ibu Hamil
07 February 2017 10:50 WIB
Liburan Imlek, Pantai Selatbaru di Bibir Selat Malaka Dipadati Pengunjung
29 January 2017 21:40 WIB
Jalani Pemeriksaan Di Imigrasi Pekanbaru, TKA Ilegal Mengaku Stres
18 January 2017 16:55 WIB
Pelajar Sekolah Di Inhil Banyak Yang "Ngelem"
13 January 2017 6:15 WIB
Sejumlah Produk Kosmetik Dan Makanan Kadaluarsa Disita Pihak Polres Bengkalis
16 December 2016 23:15 WIB