Pekanbaru (Antarariau.com) - Sebanyak belasan draft jurnal dosen Universitas Muhammadiyah (UMRI) berasal dari tujuh fakultas dipersiapkan masuk jurnal internasional setelah mendapat pendampingan (reviewer) dari dosen Universite Laval, Canada, Hendra Hermawan Ph.D.
"Keberadaan Hendra Hermawan Ph.D. hadir di Pekanbaru selama dua hari itu harus dimanfaatkan sebaiknya sehingga hasil penelitian para dosen UMRI diharapkan bisa terbit di jurnal bergensi internasional itu," kata Ketua LPPM UMRI Muhammad Ridha Fauzi ST, MT, di Pekanbaru, Jumat.
Muhammad Ridha Fauzi mengatakan itu di sela pembekalan sebanyak 75 dosen, selain dari UMRI sebanyak belasan peserta dan lainnya berasal dari Universitas Riau, Universitas Islam Negeri (UIN) Riau, Universitas Lancang Kuning, dan Politekhnik Negeri Bengkalis, Riau.
Ia mengatakan, UMRI mengajak para peneliti dari dosen perguruan tinggi di Riau lebih karena kepedulian manajemen perguruan tinggi Muhammadiyah Riau itu berbagi dalam pengembangan pendidikan.
"UMRI mengajak perguruan tinggi lainnya di Riau agar secara bersama-sama bisa meningkatkan kualitas SDM di daerah ini guna mendukung percepatan pembangunan di daerah dikenal kaya minyak ini melalui berbagai karya penelitian," katanya.
Jika penelitian dosen bisa masuk dalam jurnal internasional, menurut Ridha, sekaligus berdampak pada meningkatnya akreditasi perguruan tinggi yang dibangun Yayasan Muhamadiyah itu.
Setelah pembekalan ini selesai, kata Ridha lagi, maka akan dilanjutkan dengan kerjasama dengan Laval Universite dalam bentuk kolaborasi riset.
Hendra Hermawan Ph.D. mengatakan, Laval Unversite akan mendukung kolaborasi riset dalam bentuk pendampingan (reviewer) menulis proposal yang bagus dalam meraih dana penelitian dari Pemerintah RI.
Selanjutnya, katanya lagi, pendampingan dilanjutkan pada semua tahap hingga draft jurnal dosen bisa diterbitkan pada jurnal internsional. Pada kesempatan itu Hendra juga memberikan sejumlah kiat-kiat khusus agar lolos jurnal internasional.
"Untuk tahap awal, peneltii harus mengerti aturan main publikasi, selanjutnya memahami bagaimana cara mengambil contoh artikel yang bagus, kemudian harus ada hasil riset yang bakal dilaporkan dalam artikel tersebut, jika artikel dibuat berkelompok maka setiap anggota kelompok harus terlibat secara penuh dan adil," katanya.
Berikutnya, katanya, draft tadi harus dievaluasi --berkali-kali secara bolak balik-- ke dosen senior (proof reader) untuk mendapatkan masukan misalnya untuk tata bahasa Inggris, sebab banyak sebuah draft jurnal gagal masuk jurnal internasional karena terkendala Bahasa Inggris.
Oleh karena itu, katanya peneliti harus sering membaca artikel berbahasa Inggris karena akan ada yargon-yargon yang bersifat saintific kuat atau berhubungan dengan kata-kata ilmiah sehingga vocabulary dosen juga harus terus diperbaharui.
Berita Lainnya
Izin Tak Lengkap Menara Telekomunikasi Disegel Aparat
03 April 2017 15:30 WIB
Jokowi Jenguk Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Hasyim Muzadi
15 March 2017 11:05 WIB
Pemko Batu Alokasikan Rp4,3 Miliar Untuk Bantu Ibu Hamil
07 February 2017 10:50 WIB
Liburan Imlek, Pantai Selatbaru di Bibir Selat Malaka Dipadati Pengunjung
29 January 2017 21:40 WIB
Jalani Pemeriksaan Di Imigrasi Pekanbaru, TKA Ilegal Mengaku Stres
18 January 2017 16:55 WIB
Pelajar Sekolah Di Inhil Banyak Yang "Ngelem"
13 January 2017 6:15 WIB
Sejumlah Produk Kosmetik Dan Makanan Kadaluarsa Disita Pihak Polres Bengkalis
16 December 2016 23:15 WIB