HUT RI ke-71, Jikalahari: Riau Harus Merdeka dari Asap

id hut ri, ke-71 jikalahari, riau harus, merdeka dari asap

HUT RI ke-71, Jikalahari: Riau Harus Merdeka dari Asap

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Lembaga Swadaya Masyarakat Lingkungan Jaringan Kerja Penyelamat Hutan Riau (Jikalahari) bersama Mahasiswa Pecinta Alam menggelar upacara kemerdekaan Republik Indonesia di bawah Jembatan Siak III dengan mengusung tema Riau harus merdeka dari polusi kabut asap.

"Riau belum merdeka dari penjajah lingkungan (korporasi dan cukong) dan kini mereka malah dimerdekakan dengan keluarnya Surat Perintah Penyidikan (SP3) dari Kapolda Riau," ujar staf media dan kampanye Jikalahari, Okto Yugo di Pekanbaru, Rabu.

Menurutnya upacara yang berbeda dengan umumnya ini dimulai pada pukul 09.10 WIB di Jembatan yang juga disebut Jembatan Sultan Muhammad Ali Abdul Jalil Muazzamsyah. Selain mengibarkan bendera merah-putih, Jikalahari juga membentangkan spanduk sepanjang delapan meter di Jembatan Siak III tersebut.

Spanduk itu bertuliskan "HUT RI KE-71 INDONESIA HARUS MERDEKA DARI POLUSI KABUT ASAP ULAH KORPORASI DAN CUKONG #CABUTSP3 15 DARI 18 KORPORASI TERSANGKA KARHUTLA RIAU". Spanduk ini, kata Okto, menjadi pengingat bagi seluruh masyarakat serta para pemimpin bahwa Indonesia belumlah merdeka seutuhnya.

"Indonesia masih dijajah terutama disektor lingkungan hidup. SP3 terhadap perusahaan tersangka karhutla di Riau menjadi kado terburuk untuk hari kemerdekaan," ujarnya.

Dikatakannya penghentian penyidikan terhadap 15 korporasi dengan alasan bahwa kurangnya bukti merupakan bentuk ketidakadilan bagi masyarakat Riau yang kehilangan haknya untuk menghirup udara bersih. Penegakan hukum yang tegas merupakan hal penting untuk menjaga agar lingkungan hidup tidak dirusak demi kepentingan pribadi.

"Kami meminta agar SP3 tersebut segera dicabut oleh Kapolda Riau, Brigjen Pol Supriyanto," tambah Okto.

Sementara itu kabut asap kembali menjadi ancaman bagi Provinsi Riau. Dua satelit milik Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA), yakni Aqua dan Terra mendeteksi 278 titik panas yang terkonsentrasi di Provinsi Riau.

Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Pekanbaru, Slamet Riyadi di Pekanbaru, Rabu merinci ke-278 titik panas di Riau terdapat 192 titik api memiliki tingkat kepercayaan 70 hingga 100 persen atau pertanda sebagai potensi karlahut pada delapan daerah.

"Terdeteksi di Rokan Hilir 91 titik, Meranti (28), Siak (18), Rokan Hulu (17), Dumai dan Bengkalis sama-sama 14 titik, Kuantan Singingi enam titik serta Kampar empat titik," kata Slamet.