Pekanbaru (Antarariau.com) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran Kota Pekanbaru menetapkan wilayah tersebut siaga dan waspada kebakaran lahan dan hutan.
"Belakangan ini memang ada peningkatan kebakaran lahan di Pekanbaru dari biasa," kata Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan pemadam kebakaran (BPBD-Damkar) Kota Pekanbaru, Burhan Gurning di Pekanbaru, Minggu.
Burhan Gurning menjelaskan, penetapan siaga dan waspada kebakaran lahan dan hutan (karlahut) ini mengingat adanya peningkatan jumlah kebakaran lahan di Pekanbaru dua pekan terakhir. Bahkan sehari bisa mencapai empat kejadian atau lokasi berbeda.
Peningkatan ini karena iklim dan cuaca yang menunjang, yaitu kemarau dan panas udara yang rata-rata di atas 32 derajat Celsius membuat lahan kosong mudah tersulut api.
Karena itu, pihaknya bekerjasama dengan TNI selaku tim penanggulangan kebakaran karlahut menetapkan Pekanbaru dalam pantauan kewaspadaan dan siaga.
Menurut Gurning, tiga hari lalu pihaknya telah melakukan pemadaman atas empat titik lahan sekaligus. Lahan tersebut memang sengaja dibakar untuk membersihkan. Karena ditemukan pelakunya dan langsung diproses sesuai jalur hukum.
"Ada di belakang Hotel Ibis, Darma Bhakti, Rumbai," kata Gurning mencontohkan.
Gurning menambahkan, pihaknya sejak Januari sudah melakukan pemadaman kebakaran lahan pada 40 kasus.
"Belakangan meningkat kebakaran lahan, sudah 40an, yang terbanyak kejadiannya dua Pekan ini," tegasnya.
Untuk itu, pihaknya mengimbau kepada seluruh masyarakat agar ikut mewaspadai api di sekitarnya. Dilarang membakar lahan ataupun sampah karena rawan menyulut dan meluas ke sekitarnya.
"Jangan ada yang membakar lahan termasuk sampah agar diawasi," katanya.
Sebelumnya, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) mencatat titik panas di Sumatera mengalami peningkatan sebanyak tujuh titik dari 67 menjadi 74 titik sejak Jumat (19/8).
"Ke-74 titik panas itu, memiliki tingkat kepercayaan terhadap kebakaran hutan dan lahan lebih 50 persen atau berada pada level sedang," kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Pekanbaru, Slamet Riyadi di Pekanbaru, Sabtu (20/8).
Analisis Lapan menyebutkan, ada 74 titik panas yang merupakan akumulasi dari tingkat kepercayaan karlahut level sedang tersebar pada tujuh provinsi dengan 34 titik di wilayah Riau.
Disusul wilayah Sumatera Selatan 15 titik panas, lalu Sumatera Utara (9), Bangka Belitung (6), Sumatera Barat (5), Lampung (4) dan Aceh terpantau satu titik.
Untuk 34 titik panas di Riau tersebar pada enam kabupaten/kota, yakni Rokan Hilir (14), Bengkalis (9), Dumai (7), Siak (2) dan Rokan Hulu serta Indragiri Hilir masing-masing satu titik.
Terdapat lima daerah dari total titik panas di provinsi ini berjumlah 24 titik diantaranya merupakan titik api, sebab miliki tingkat kepercayaan di atas 70 persen atau pertanda potensi karlahut.
"Lima daerah itu, yaitu Rokan Hilir dan Bengkalis masing-masing menyumbang sembilan titik api, Dumai terpantau empat titik, Rokan Hulu dan Indragiri Hilir sama-sama menyumbangan satu titik," kata Slamet.
Berita Lainnya
Gawat, BBPOM Pekanbaru temukan kerupuk mengandung boraks
05 November 2022 5:59 WIB
Gawat, tempat tidur COVID-19 di Pekanbaru penuh
29 April 2021 17:27 WIB
Gawat, 4.000 orang di Pekanbaru terjangkit HIV/AIDS
29 January 2021 13:02 WIB
Gawat, Kasus COVID-19 Riau melonjak dalam dua hari
05 August 2020 0:28 WIB
Karhutla Riau - Gawat, kabut asap makin pekat mulai berdampak ke bisnis hotel di Pekanbaru
12 September 2019 12:41 WIB
Gawat, Minggu Ketiga 2017 Penderita DBD Pekanbaru Mencapai 29 Kasus
23 January 2017 21:35 WIB
Gawat, Tiga Hektar Lahan Di Pinggir Kota Pekanbaru Terbakar
10 September 2016 21:57 WIB
Relawan: Partai Keadilan Sejahtera akan ikuti jejak PKB dan NasDem masuk koalisi
26 April 2024 16:29 WIB