Pekanbaru (Antarariau.com) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhajir Effendy meminta daerah mengembangkan pendidikan berkarakter tingkat SD-SMP guna menciptakan generasi yang kuat, tahan banting dan mampu bersaing dengan bangsa lainnya pada 2045.
"Pendidikan berkarakter ini bagian dari tiga isu besar dalam target pembangunan Presiden Jokowi pada masa tiga tahun mendatang dalam mendukung percepatan pembangunan kualitas sumber daya manusia," kata Muhajir Effendy di sela peresmian pembangunan gedung Rumah Sakit (RS) Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI), di Pekanbaru, Senin.
Menurut Muhajir, target utama pembangunan dalam tiga tahun mendatang Presiden Jokowi adalah pentingnya penanggulangan ketidakmerataan di semua sektor ekonomi, sosial dan pendidikan. Menekan angka pengangguran yang kini relatif tinggi 5,5 persen, dan pendidikan berkarakter.
Ia mengatakan, fokus pengembangan pendidikan berkarakter pada tingkat SD dengan polanya sebesar 70 persen pendidikan karakter dan 30 persen lainnya pengetahuan umum. Setingkat SLTP yakni 60 persen pendidikan berkarakter dan 40 persen pengetahuan umum.
Pentingnya pendidikan berkarakter itu, menurut dia, harus ditanamkan dengan baik sejak dini sehingga anak-anak menjadi kokoh dan tidak gampang "diterjang angin badai", berkarakter personal, berkepribadian yang baik, mampu menciptakan hubungan sosial dan mampu menggali hubungan vertikal dengan Allah SWT.
"Kendati memang pendidikan berkakrater ini sudah dilakukan oleh NU dan Muhammadiyah, sejumlah sekolah swasta dan negeri, akan tetapi perlu diperkuat dan diperluas lagi sehingga bisa berlaku secara masif,"katanya.
Melalui upaya ini kelak akan lahir generasi bangsa yang mandiri, sama tegak dan berkemajuan, berdaulat secara ekonomi dan berdaulat secara politik, menjadi generasi yang siap masuk ke perguruan tinggi dan dunia kerja, menjadi generasi yang tangguh dan terampil di dalam negeri dan luar negeri.
Bagian dari upaya mendukung pendidikan berkarakter itu, katanya, antara lain pemerintah juga menerapkan sekolah "full day", dan pengelolaannya diserahkan pada kepala sekolah dan komite sekolah serta masyarakat untuk menggali berbagai potensi dalam mendukung program pendidikan itu.
"Sebab selama jam belajar penuh, tentu di sekolah ada tempat pendidikan agama (TPA), dan para guru menyelesaikan koreksi di sekolah tidak lagi dibawa pulang," katanya.
Berita Lainnya
Resmikan RS UMRI, Mendikbud Harapkan Adanya Profesionalisme
22 August 2016 20:59 WIB
DPR nilai pendidikan karakter perlu diperkuat untuk cegah terjadinya perundungan
26 February 2024 16:46 WIB
Rasidah Alfedri hadiri Gerakan Transisi PAUD ke SD di Jakarta
07 June 2023 18:12 WIB
Kementerian gandeng ekosistem pendidikan untuk penguatan karakter di Riau
13 March 2023 19:38 WIB
Yayasan Tabrani komit bangun karakter Melayu lewat pendidikan
02 March 2020 17:58 WIB
Ratusan Kader PKB Inhil Ikuti Pelatihan Pendidikan Karakter
25 December 2016 10:25 WIB
Riau Serius Kembangkan Pendidikan Karakter
25 November 2014 17:59 WIB
Pendidikan Karakter Dapat Dijiplak Orangtua
30 April 2012 12:37 WIB