Kenaikan Harga Rokok, Jubir Sampoerna: Itu Informasi Yang Tidak Benar

id kenaikan harga, rokok jubir, sampoerna itu, informasi yang, tidak benar

Kenaikan Harga Rokok, Jubir Sampoerna: Itu Informasi Yang Tidak Benar

Pekanbaru (Antarariau.com)- Terkait dengan merebaknya isu kenaikan harga rokok secara drastis, PT HM Sampoerna Tbk (Sampoerna) angkat bicara. Juru bicara PT HM Sampoerna Tbk, Elvira Lianita mengatakan bahwa wacana tersebut merupakan informasi yang tidak benar.

Dari siaran pers yang diterima Antarariau, Elvira Lianita menyebutkan bahwa isu tersebut disebarkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

Ia menambahkan bahwa untuk pemberlakuan kenaikan harga secara drastis maupun kenaikan cukai secara eksesif bukan merupakan langkah bijaksana. Hal ini karena setiap kebijakan yang berkaitan dengan harga dan cukai rokok harus mempertimbangkan seluruh aspek secara komprehensif. Aspek tersebut terdiri dari seluruh mata rantai industri tembakau nasional (petani, pekerja, pabrikan, pedagang dan konsumen), sekaligus juga harus mempertimbangkan kondisi industri dan daya beli masyarakat saat ini.

Lebih jauh ia menjelaskan bahwa Kebijakan cukai yang terlalu tinggi akan mendorong naiknya harga rokok menjadi mahal sehingga tidak sesuai dengan daya beli masyarakat. Jika harga rokok mahal, maka kesempatan ini akan digunakan oleh produk rokok ilegal yang dijual dengan harga sangat murah dikarenakan mereka tidak membayar cukai.

Perlu menjadi catatan penting bahwa dengan tingkat cukai saat ini, perdagangan rokok Ilegal telah mencapai 11,7 persen dan merugikan negara hingga Rp 9 triliun (berdasarkan studi dari beberapa Universitas nasional). Hal ini tentu kontraproduktif dengan upaya pengendalian konsumsi rokok, peningkatan penerimaan negara, dan perlindungan tenaga kerja.

Terkait dengan harga rokok di Indonesia yang dibandingkan dengan negara-negara lain, maka perlu dilakukan kajian yang menghitung daya beli masyarakat di masing-masing negara. Jika kita membandingkan harga rokok dengan pendapatan domestik bruto (PDB) perkapita di beberapa negara, maka harga rokok di Indonesia lebih tinggi dibandingkan dengan negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura.