Waspada, Di Riau Terdapat 120 Penderita TB Paru Positif

id waspada di riau terdapat 120 penderita tb paru positif

Waspada, Di Riau Terdapat 120 Penderita TB Paru Positif

Pekanbaru (Antarariau.com) -Dinas Kesehatan Provinsi Riau mendata jumlah kasus tuberculosis (TB) resisten obat di daerah itu per 30 Juni 2016 yang telah melakukan pemeriksaan kultur dan uji kepekaan yang hasil pemeriksaannya positif sebanyak 120 orang.

"Penderita sebanyak 120 orang itu berasal dari 878 orang suspek yang diperiksa dan yang hasil pemeriksaannya positif antara lain menjalani pengobatan sebanyak 36 orang, pindah dua orang, dan sembuh empat orang," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Andra Sjafril di Pekanbaru, Selasa.

Menurut dia, dari 120 penderita itu, juga tercatat lengkap tiga orang, karena pindah atau sebab lain (loss to follow up) 18 orang dan menolak pengobatan 8 orang.

Selain TB kebal obat, katanya, juga terdapat permasalahan TB pada anak, TB pada kasus HIV dan TB pada perokok serta TB pada penderita Diabetes Melitus.

"Kebijakan Pemerintah dalam pengendalian TB adalah Universal Access dengan DOTS berkualitas. DOTS (Direct Observed Treatment Shortcourse) adalah kebijakan yang didalamnya terdapat komitmen politis, pemeriksaan mikroskopis, pengawasan makan obat, ketersediaan obat yang terjamin serta pencatatan pelaporan yang baku," katanya.

Untuk dapat menjangkau semua lapisan masyarakat, maka perlu ada kegiatan promosi aktif agar semua kasus suspek TB dengan gejala batuk berdahak selama dua minggu atau lebih dapat memeriksakan diri ke sarana pelayanan kesehatan yang DOTS.

Sedangkan pelaksana pelayanan kesehatan salah satunya dokter, mempunyai peran besar dalam upaya penemuan dan menyembuhkan kasus TB.

"Program TB ditanggapi serius karena program ini merupakan target MDGs selain malaria dan HIV/AIDS. Apalagi jumlah penderita TB di Indonesia saat ini peringkat ke-empat dunia setelah India, Cina dan Afrika Selatan," katanya.

TB merupakan peringkat pertama di Indonesia untuk proporsi penyakit menular dan peringkat kedua dalam penyebab kematian akibat penyakit menular.

Sementara itu di Provinsi Riau DOTS diuraikan di Puskesmas pada tahun 1995 hampir 100 persen, sedangkan Rumah Sakit yang menerapkan strategi DOTS sebesar 61 persen 38 dari 62 dari Rumah Sakit Pemerintah dan swasta.

"Mencermati kondisi tersebut Dinas Kesehatan Provinsi Riau terus menggencarkan prtemuan koordinasi organisasi profesi di tingkat Provinsi Riau, seperti IDI, PDPI, PAPDI, PERKENI, IDAI, Asosiasi Klinik Indonesia, PATELKI dan IAI Wilayah Riau, guna meningkatkan koordinasi berbagai aspek dalam pelayanan kesehatan untuk pengendalian TB dan tersusunnya rencana tindak lanjut upaya pengendalian maupun pengobatan TB di Provinsi Riau,"katanya.