Pekanbaru (Antarariau.com) - Jikalahari, LSM yang peduli lingkungan di Riau, mengatakan selain pemerintah, korporasi dan cukong bertanggung jawab atas kematian Pratu Wahyudi, pejuang lingkungan hidup yang meninggal saat memadamkan api di areal terbakar di Rokan Hilir.
"Kematian Pratu Wahyudi, prajurit TNI Denrudal Dumai menambah daftar korban akibat karhutla lima 5 warga meninggal pada tahun 2015, 97.139 warga terkena ISPA dan kerugian ekonomi Rp21 triliun disamping kerugian ekologis," kata Woro Supartinah, Koordinator Jikalahari di Pekanbaru, Selasa.
Jikalahari berpendapat bahwa timbulnya korban akibat karhutla karena pemerintah pusat dan daerah tidak menyelesaikan persoalan hulu karhutla, seperti review izin monopoli kawasan hutan dan lahan oleh korporasi.
Selain itu, pengukuhan kawasan hutan, menyelesaikan konflik agraria, memperluasnya ruang kelola rakyat dan mengembalikan hutan tanah masyarakat adat, termasuk membuka kembali SP3 15 korporasi pembakar hutan dan lahan oleh Polda Riau.
"Pemerintah hanya fokus pada persoalan hilir, yaitu memadamkan api, namun namun melupakan pembenahan yang lebih sistematis di hulu persoalan. Padahal jika pembenahan di hulu diprioritaskan, jatuhnya korban bertambah dapat dicegah,"kata Woro.
Ia memandang bahwa persoalan hulu tak ada progres, katanya, maka korporasi dan cukong justru menjadi nyaman saja membakar hutan dan lahan.
Oleh karena itu, Jikalahari merekomendasikan kepada Presiden Jokowi segera bentuk Badan Khusus Menyelesaikan persoalan tata kelola lingkungan hidup, kehutanan dan lahan agar bekerja keras menyelesaikan khusus persoalan hulu.
"Sebab KLHK dan Pemerintah Provinsi Riau tak sanggup melawan korporasi dan cukong, dan Riau butuh Presiden langsung turun tangan, sebagai wujud negara hadir,"katanya.
Berita Lainnya
Izin Tak Lengkap Menara Telekomunikasi Disegel Aparat
03 April 2017 15:30 WIB
Jokowi Jenguk Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Hasyim Muzadi
15 March 2017 11:05 WIB
Pemko Batu Alokasikan Rp4,3 Miliar Untuk Bantu Ibu Hamil
07 February 2017 10:50 WIB
Liburan Imlek, Pantai Selatbaru di Bibir Selat Malaka Dipadati Pengunjung
29 January 2017 21:40 WIB
Jalani Pemeriksaan Di Imigrasi Pekanbaru, TKA Ilegal Mengaku Stres
18 January 2017 16:55 WIB
Pelajar Sekolah Di Inhil Banyak Yang "Ngelem"
13 January 2017 6:15 WIB
Sejumlah Produk Kosmetik Dan Makanan Kadaluarsa Disita Pihak Polres Bengkalis
16 December 2016 23:15 WIB