Pratu Solikhin: Praka Wahyudi Adalah Tulang Punggung Keluarga

id pratu solikhin, praka wahyudi, adalah tulang, punggung keluarga

Pratu Solikhin: Praka Wahyudi Adalah Tulang Punggung Keluarga

Pekanbaru (Antarariau.com) - Praka Wahyudi, anggota Detasemen Artileri Pertahanan Udara Rudal-004 Dumai, Riau yang meninggal dunia saat memadamkan kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Rokan Hilir, Riau dikenal sebagai tulang punggung keluarga.

"Bertugas di Dumai sejak 2010. Selama yang saya kenal korban merupakan tulang punggung keluarga, termasuk membiayai uang sekolah ketiga adiknya," kata rekan korban, Pratu Solikhin di Pekanbaru, Rabu.

Bahkan, ia mengaku teman-teman satu angkatannya di Denrudal-004 Dumai mengatakan sering membantu korban saat kesulitan finansial. Hal itu dilakukan karena korban memiliki hubungan yang baik dengan rekan-rekan angkatannya.

"Kepribadiannya ramah. Baik dengan teman-temannya. Tidak pernah ada masalah, baik dengan teman maupun atasan," lanjutnya.

Selain itu, ia juga mengatakan bahwa Praka Wahyudi dikenal taat beribadah. Dia mengatakan cukup kehilangan dengan kepergian teman seangkatannya yang mulai bertugas di Kota Dumai sejak 2010.

Wahyudi yang sebelumnya berpangkata Prajurit Satu mendapat kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi menjadi Prajurit Kepala (Praka) atas jasanya yang menanggulangi kebakaran hutan dan lahan di Desa Labuhan Tangga, Kecamatan Bangko, Rokan Hilir.

Sebelum wafat, korban hilang sejak Kamis (18/8. Korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia pada Selasa siang (23/8).

Komandan Resor Militer 031/WB Brigadir Jenderal TNI Nurendi mengatakan Praka Wahyudi ditemukan dengan bekas luka bakar yang cukup memprihatinkan.

"Cukup memprihatinkan karena terbakar. Kaos, celana loreng compang-camping, sepatunya juga terbakar," katanya.

Senada dengan Pratu Solikhin, Danrem 031/WB Brigjen Nurendi yang juga menjabat sebagai Dansatgas Karhutla Riau mengatakan bahwa kepribadian Praka Wahyudi dikenal penurut dan baik.

"Orangnya tidak banyak bicara. Selalu menurut apa yang diinginkan orang tua, maka ini terbawa ke satuan. Patuh dan taat pimpinan. Dapat perintah untuk pemadaman, dia langsung berangkat sebelum dipastikan hilang Kamis kemarin," kata Nurendi.

Pada Rabu hari ini, jenazah korban diterbangkan dari Pekanbaru ke Magetan, melalui Bandara Adisutjipto, Yogjakarta.

Sebelum diterbangkan ke Yogjakarta, dilakukan upacara pelepasan jenazah di halaman apron Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, Rabu sekitar pukul 06.00 WIB pagi tadi.

Upacara dipimpin langsung Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman dan dihadiri Danrem 031/WB Brigjen Nurendi, Kapolda Riau Brigjen Supriyanto, Kepala BPBD Riau Edwar Sanger serta unsur pimpinan daerah lainnya.

Dalam sambutannya, Gubernur Riau mengatakan atas nama masyarakat dan pemerintah turut berduka cita atas gugurnya Praka Wahyudi. Andi, begitu sapaan akrabnya juga menyampaikan agar Satgas Karhutla ikut mengantarkan jenazah korban sampai ke kampung halamannya di Kabupaten Magetan, Jawa Timur.