Pekanbaru (Antarariau.com) - Akademisi sekaligus pengamat lingkungan Universitas Riau, Profesor Adnan Kasri mendesak pemerintah untuk mengevaluasi standar operasi petugas saat melakukan pemadaman kebakaran hutan dan lahan.
"Ini bukan masalah kecil, perlu standar operasional yang baik. Sekarang yang ada personil Satgas jauh dari pengamanan," kata Adnan kepada Antara di Pekanbaru, Rabu.
Ia mengatakan hal tersebut menanggapi gugurnya seorang prajurit TNI Prajurit Satu Wahyudi, anggota dari Detasemen Artileri Pertahanan Udara Rudal-004 Dumai yang tergabung dalam Satgas Karhutla Riau saat memadamkan api.
Korban meninggal diduga akibat tersesat dalam pekatnya kabut asap sehingga terjerembab dalam gambut yang terbakar.
Untuk itu, Adnan menekankan pemerintah harus sadar bahwasanya prajurit yang melakukan pemadaman adalah manusia. Mereka harus dilengkapi dengan peralatan yang memadai seperti tabung oksigen, pakaian standar pemadam kebakaran, alat komunikasi di dalam hutan dan lainnya.
Selain itu, ia juga mengatakan pemerintah harus menyiapkan petugas kesehatan selama petugas melakukan operasi penanggulangan kebakaran. Tidak hanya TNI, seluruh personil seperti Polisi, Manggala Agni dan masyarakat menurutnya juga harus mendapat perlakuan standar ooerasi yang sama.
"Mereka (TNI) ini dengan segala kemampuannya, jiwa dan raga bertugas untuk negara dalam memadamkan kebakaran. Tapi jangan lupa, mereka manusia, banyak yang sudah berkeluarga," lanjutnya.
Menurutnya pemerintah dalam hal ini Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) harus segera mengevaluasi secara menyeluruh sebelum jatuh korban lagi.
Wahyudi yang sebelumnya berpangkat Prajurit Satu mendapat kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi menjadi Prajurit Kepala (Praka) atas jasanya yang menanggulangi kebakaran hutan dan lahan di Desa Labuhan Tangga, Kecamatan Bangko, Rokan Hilir.
Sebelum wafat, korban telebih dahulu dipastikan hilang sejak Kamis (18/8) pekan lalu sebelum ditemukan dalam kondisi tidak bernyata pada Selasa siang kemarin (23/8).
Komandan Resor Militer 031/WB, Brigadir Jenderal TNI Nurendi mengatakan bahwa Praka Wahyudi ditemukan dengan bekas luka bakar yang cukup memprihatinkan.
Berita Lainnya
Bupati Inhil Harapkan Akademisi UNRI Lakukan Riset Industri Kelapa Rumahan
21 May 2017 10:45 WIB
Akademisi Unand Harapkan RI Kembangkan Teknologi Domestik
21 July 2016 23:17 WIB
Ketua PGSPR dorong pemerintah perhatikan kesejahteraan guru swasta
30 November 2023 17:48 WIB
Anggota DPR minta Pemerintah perhatikan bobot kerja angkat pj kepala daerah
05 May 2022 11:14 WIB
DPD RI minta Pemerintah lebih perhatikan wilayah perbatasan
07 February 2022 16:11 WIB
Ketua DPR RI Puan Maharani minta pemerintah perhatikan nasib guru honorer
25 November 2021 12:42 WIB
Bentoel harap pemerintah lebih perhatikan keberlanjutan industri tembakau
02 July 2021 11:59 WIB
Syarief Hasan minta pemerintah perhatikan keamanan dan efektifitas vaksin COVID-19
21 December 2020 12:05 WIB