Pekanbaru (Antarariau.com) - Sebanyak 300 tenaga honor kategori dua (K2) yang terdiri dari guru, penjaga sekolah, dan tenaga harian lepas di Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lingkungan Pemerintah Kota Pekanbaru melakukan protes atas kebijakan pemotongan gaji mereka.
"Di sini kami berkumpul untuk mempertanyakan pengurangan gaji dari Rp2,1 juta menjadi Rp1,6 -1,7 juta," kata Ketua Forum Komunikasi Tenaga Honorer K2 Kota Pekanbaru M Alamin di lantai III kantor wali kota, Rabu sore.
Mereka datang usai pulang kerja dan mau menghadap Sekretaris Daerah, karena kecewa dengan Pemko Pekanbaru akibat kebijakan pemotongan gaji.
"Ini menyakiti seluruh tenaga honor yang digaji melalui APBD," ujar M Alamin.
Ia menjelaskan kedatangan mereka juga mempertanyakan surat edaran dari Sekretaris Kota (Sekko) Pekanbaru M Noer tertanggal 23 Juli 2016 mengenai adanya pengurangan gaji yang terhitung mulai September.
Ditambahkan Alamin, pihaknya juga ingin meminta kejelasan mengenai pengurangan gaji tersebut. Apakah karena Pemko tidak ada uang lagi untuk mengaji atau apa. Sementara sebut dia tenaga honorer telah mengabdi puluhan bahkan belasan tahun untuk Pekanbaru.
"Kami minta sisa honerer K2 ini diangkat jadi PNS, bukan malah periuk nasi kami yang dikurangi!" katanya kesal.
Lebih jauh dikatakannya, mereka membawa beberapa tuntutan, di antaranya meminta penjelasan kepada Setko tentang surat edaran pengurangan gaji THL, lalu menuntut tenaga honorer yang mengabdi diatas 5 tahun wajib dibayarkan gaji sesuai UMR, kemudian tenaga honorer K2 yang sudah masuk database di Kemenpan-RB wajib dipertahankan dan diperjuangkan untuk diangkat sebagai PNS.
"Kami juga meminta Pemko harus mengusulkan kenaikan gaji setiap tahunnya dan Pemko mesti bijak dan adil mengambil keputusan ini karena surat edaran tersebut melanggar peraturan dari Kementerian Tenaga Kerja," katanya menambahkan.
Usai berorasi di gang kantor lantai III, rombongan honorer yang protes menolak untuk difasilitasi oleh Kepala Bagian Humas Setdako Pekanbaru Rizal.
Alasannya mereka bersikukuh ingin Sekko yang menjelaskan secara langsung.
"Tadi kami ditemui Pak Rizal, tapi kami menolaknya, kita ingin tetap Sekko yang menjelaskan. Semua menunggu hingga dua-tiga hari ke depan. Apabila tidak, maka hari Senin mendatang kami akan kembali datangi kantor wali kota," katanya mengakhiri.
Berita Lainnya
Tak terima uang TC Porprov dipotong, Pengurus Muathay Bengkalis dipolisikan
08 February 2024 16:39 WIB
Erdogan tegaskan Turki tak terima kebijakan Israel kurangi jumlah penduduk Gaza
22 November 2023 16:25 WIB
Tak terima hubungan asmaranya diakhiri, pria di Meranti radupaksa mantan kekasih
14 November 2023 20:54 WIB
Tak terima tunai, Samsat Drive Thru Gajah Mada Pekanbaru gunakan QRIS BRK Syariah
10 August 2023 12:13 WIB
Curhat anggota Brimob Riau, setor uang ke atasan dan tak terima dimutasi
05 June 2023 12:59 WIB
Tak terima ditagih utang, bapak dan anak di Minas aniaya tukang kredit
25 May 2023 19:13 WIB
Tak hanya oknum jaksa, oknum polisi Bengkalis diduga turut terima uang atas perkara narkoba
10 May 2023 11:32 WIB
Tak terima ditegur, pengamen di Pekanbaru keroyok karyawan Indomaret
19 January 2023 12:19 WIB