Luanda (Antarariau.com)- Lebih dari 2.000 pegawai di pelabuhan terbesar kedua Angola di Lobito menggelar aksi mogok kerja setelah upah mereka tidak dibayarkan selama empat bulan, kata pegawai yang melakukan aksi tersebut pada Rabu (24/8).
"Kami memiliki keluarga dan sekarang sudah empat bulan kami tidak dibayar," ujar seorang partisipan Sebastiao Domingos kepada AFP.
"Atasan kami berjanji akan membayar kami bulan lalu, tetapi ternyata tidak sama sekali."
Aksi mogok di Lobito, sebuah pelabuhan milik pemerintah yang berada sekitar 400 kilometer bagian selatan ibu kota Luanda dan menangani minyak mentah, dimulai pada Selasa.
Juru bicara perusahaan pelabuhan, Domingo Isata, mengatakan kepada stasiun radio lokal bahwa pelabuhan tersebut mengalami keterpurukan "akibat kendala ekonomi dan keuangan yang memengaruhi pengangkutan produk."
"Perusahaan menyadari situasi ini dan kami akan segera membayar mereka sedikitnya gaji untuk satu bulan," tambahnya.
Angola, yang baru-baru ini menyalip Nigeria sebagai produsen minyak terbesar di Afrika, memompa 1,78 juta barel minyak mentah per hari.
Penurunan harga minyak telah mencekik cadangan devisa Angola dan mencederai perekonomiannya.
Berita Lainnya
Satelit Tiandu China dikabarkan lakukan transmisi Bumi-Bulan dan percobaan rute
16 April 2024 11:19 WIB
China dan Thailand dikabarkan akan bekerja sama dalam misi eksplorasi bulan
06 April 2024 11:37 WIB
Repol : Bulan puasa tak jadi penghalang tampung aspirasi rakyat
30 March 2024 10:35 WIB
Anggota DPRD Siak pastikan stok beras aman selama Ramadhan
26 March 2024 18:15 WIB
Satelit relai China Queqiao-2 berhasil masuki orbit di sekitar Bulan
26 March 2024 12:02 WIB
Polisi ringkus empat pelaku pembakaran lahan dalam 3 bulan
22 March 2024 14:42 WIB
Dua bulan berlalu, polisi masih selidiki kematian gajah Rahman dengan periksa 12 saksi
18 March 2024 19:25 WIB
Bantuan tiba di Kota Jabalia, Gaza Utara untuk pertama kali dalam beberapa bulan
18 March 2024 15:48 WIB