Karena Cemburu, Oknum Tenaga Honorer Meranti Bunuh Polisi

id karena cemburu, oknum tenaga, honorer meranti, bunuh polisi

Karena Cemburu, Oknum Tenaga Honorer Meranti Bunuh Polisi

Pekanbaru (Antarariau.com) - Kepala bidang hubungan masyarakat Kepolisian Daerah Riau, AKBP Guntur Aryo Tejo mengatakan pembunuhan anggota polisi Polres Kepulauan Meranti, Brigadir Adil Tambunan oleh seorang warga karena cemburu.

"Motif cemburu. Anggota (korban) membawa seorang wanita ke hotel. Pelaku datang kemudian bertengkar dan terlibat perkelahian hingga terbunuh," katanya dalam konferensi pers di Pekanbaru, Kamis.

Brigadir Adil Tambunan (31) terbunuh dengan sejumlah luka akibat senjata tajam pada sekujur tubuhnya. Pelaku yang bernama Apri Andi Pratama (24) kemudian melarikan diri meninggalkan korban dalam keadaan tidak bernyawa.

Guntur menjelaskan kejadian itu berlangsung pada Kamis dinihari sekitar pukul 01.45 WIB di depan Hotel Furama, Kota Selatpanjang.

Informasi yang diperoleh dari Kapolres Meranti, lanjut Guntur, antara korban dan pelaku saling kenal. Sebelumnya mereka disebut pernah terlibat perselisihan yang diduga juga disebabkan wanita. Namun begitu, ia mengatakan jajarannya masih terus mengembangkan hal itu dengan memeriksa sejumlah saksi.

Terkait siapa wanita yang menjadi "rebutan" antara pelaku dan korban, Guntur belum dapat menjelaskan identitasnya.

Korban yang tumbang dengan sedikitnya lima bekas lukas senjata tajam, tewas saat akan dibawa ke rumah sakit. Pasca kejadian itu, lanjutnya, Kapolres Meranti AKBP Asep Iskandar memerintahkan anggotanya untuk mengejar pelaku.

Pelaku berhasil dibekuk sekitar pukul 03.30 WIB atau dua jam pasca pembunuhan itu.

"Pelaku pembunuhan dibekuk anggota di Desa Mekarsari, Kecamatan Merbau," ujarnya.

Pada saat penangkapan, Andi, begitu sapaan pelaku melawan petugas menggunakan badik. Andi yang diketahui merupakan pegawai Honorer di Dinas Pendapatan Daerah Meranti itu terus melawan dan berupaya kabur.

Menurut Kapolres yang disampaikan Guntur, polisi sudah melakukan upaya persuasif dan memberikan tembakan peringatan. Namun, pelaku terus melawan sehingga dilumpuhkan dua kali pada bagian kaki.

"Pelaku kemudian tewas akibat kehabisan darah saat akan dibawa ke RSUD," jelas Guntur.

Perlu diketahui, suasana Kota Selatpanjang saat ini mencekam. Ratusan warga marah karena polisi diduga sengaja menganiaya pelaku hingga tewas. Warga pada Kamis pagi sempat mengepung RSUD Meranti dan saat ini dikabarkan sedang mengepung Polres Meranti.