Tidak Miliki "ILS" Landasan Pacu Bandara SSK II Pekanbaru Kurang Maksimal

id tidak miliki, ils landasan, pacu bandara, ssk ii, pekanbaru kurang maksimal

Tidak Miliki "ILS" Landasan Pacu Bandara SSK II Pekanbaru Kurang Maksimal

Pekanbaru (Antarariau.com) - Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Riau sayangkan Airnav sampai saat ini belum memasang" instrument landing system" sehingga landasan pacu yang baru beroperasi 2.240 meter dari 2.600 meter di Bandara SSK II, Kota Pekanbaru, Riau.

Hal tersebut disampaikan, Kepala Dishub Provinsi Riau Rahmad Rahim mengatakan bahwa dirinya sangat menantikan penggunaan jalur yang telah diperpanjang tersebut. Namun dikatakannya bahwa persoalan saat ini adalah instrument landing system yang belum kunjung terpasang.

"Kewenangan memasang instrument landing system ini adalah Air Nav, tapi sayangnya hingga saat ini belum juga bisa dipasang," kata Rahmad di Pekanbaru, Kamis.

Dia mengatakan bahwa kunjungan Direktur Utama Angkasa Pura II, Budi Karya beberapa waktu lalu, telah menjanjikan untuk segera merampungkan penggunaan landasan pacu tersebut. Dengan diangkatnya Budi Karya sebagai Menteri Perhubungan saat ini, Rahmad berharap agar janji tersebut bisa dilakukan secepatnya.

"Dulu Budi Karya sudah datang ke Riau melihat perpanjangan landasan pacu itu. Karena sekarang sudah jadi Menteri, harusnya bisa lebih mudah untuk melakuan percepatan," katanya pula.

Menurutnya, dengan penggunaan perpanjangan landasan pacu tersebut, ada banyak manfaat yang akan diterima oleh Riau. Di antaranya adalah kemampuan untuk didarati pesawat berbadan lebar.

"Jika sudah demikian, setidaknya orang mau berangkat umrah bisa dari Pekanbaru saja," sebutnya.

Untuk mempercepat proses itu juga, Rahmad mengatakan bahwa dirinya terus melakukan koordinasi dengan Kemenhub dan Angkasa Pura II.

"Kita sudah surati untuk bisa segera digunakan landasan yang diperpanjang itu," katanya.

General Manager (GM) AP II Bandara SSK II, JayaTahoma Sirait, menyebutkan bahwa proses pemanjangan runway bandara tersebut masih memerlukan beberapa proses. Meski secara fisik sudah selesai, namun ada kelengkapan yang harus dipenuhi sebelum jalur take-off dan landing tersebut dioperasikan.

"Masih ada beberapa persiapan yang mesti kita selesaikan sebelum digunakan," ungkap Jaya.

Jaya menjabarkan bahwa saat ini pihaknya akan membebaskan lahan seluas 4,9 hektar di ujung lintasan tersebut. Lahan tersebut nantinya akan dipergunakan untuk berbagai perlengkapan yang akan dipindahkan ke lokasi tersebut.

"Berbagai alat dan kelengkapan seperti navigasi, lampu, dan alat lainnya perlu dipindahkan juga seiring dengan penambahan runway," jelas Jaya.

Jaya menargetkan di akhir Agustus nanti, lahan milik masyarakat tersebut bisa dibebaskan. Sehingga proses-proses lainnya bisa menyusul sebelum lintasan difungsikan.

Oleh: Diana Syafni