Jakarta (Antarariau.com)- Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo menyatakan sekitar 22 juta penduduk Indonesia baik yang tinggal di pedesaan maupun perkotaan, belum melakukan rekam data kependudukan secara elektronik atau e-KTP.
"Dari 256 juta penduduk masih 22 juta orang yang belum mau merekam datanya padahal KTP itu penting menyangkut banyak hal termasuk pembuatan kartu BPJS dan paspor misalnya," ujar Tjahjo di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Kamis.
Mengaku telah menyiapkan 4,5 juta blanko e-KTP untuk dikirim ke sejumlah daerah, ia memerintahkan para petugas Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil kabupaten agar menerapkan sistem "jemput bola" untuk meningkatkan akses masyarakat pada kepemilikan e-KTP di pedesaan dan daerah terpencil.
Namun, Tjahjo tidak menampik keterbatasan sumber daya manusia menjadi kendala percepatan kepemilikan e-KTP yang ditetapkan tenggat waktunya pada 30 September 2016.
Tenggat waktu tersebut, kata dia, ditetapkan untuk mendorong masyarakat agar meluangkan waktu melakukan rekam e-KTP.
Namun, mengingat begitu dinamisnya kebutuhan penduduk akan e-KTP, Tjahjo menjelaskan bahwa batas waktu 30 September tidak bersifat "saklek".
"e-KTP itu berlaku seumur hidup, tetapi hampir setiap hari pelayanannya mengikuti masyarakat. Orang yang baru menikah, masuk usia dewasa, atau pindah alamat pasti mengajukan KTP. Nah tenggat waktu September itu hanya percobaan karena ini amanat undang-undang," katanya.
Pemerintah menargetkan pada 2017 seluruh penduduk Indonesia sudah memiliki e-KTP yang ditujukan salah satunya untuk penerapan pengambilan suara secara elektronik (e-voting) saat penyelenggaraan pemilihan umum.
"(e-KTP bisa digunakan) untuk kepentingan politik yaitu e-voting, kalau e-voting cukup dimasukkan KTP-nya ke alat lalu selesai," tuturnya.
Berita Lainnya
Tanpa air bersih, diperkirkaan lebih banyak warga Palestina akan mati
05 February 2024 16:27 WIB
Polling Institute: Pasangan Prabowo-Gibran paling banyak dipilih warga di Jatim
02 November 2023 9:56 WIB
Dinkes : Banyak warga Kepri enggan dites COVID-19, kenapa ?
10 March 2022 17:34 WIB
Banyak warga perbatasan di Bengkalis bergantung pada Malaysia
23 February 2022 19:14 WIB
Banyak dilewati truk perusahaan, warga Duri dukung pemasangan portal di Jalan Gajah Mada
05 January 2022 22:07 WIB
Karena pandemi COVID-19, banyak warga Jepang meninggalkan ibu kota Tokyo
04 November 2020 12:30 WIB
Program pengembangan Desa Wisata Bahari harus lebih banyak libatkan warga setempat
16 September 2020 15:26 WIB