Buntut Pertikaian Dengan warga, 15 Anggota Polisi Diperiksa

id buntut pertikaian, dengan warga, 15 anggota, polisi diperiksa

Buntut Pertikaian Dengan warga, 15 Anggota Polisi Diperiksa

Pekanbaru (Antarariau.com) - Sebanyak 15 anggota polisi dari Polres Meranti diperiksa Bidang Profesi dan Pengamanan Kepolisian Daerah Riau terkait bentrokan berdarah hingga menewaskan seorang warga di Kota Selatpanjang pada Kamis (25/8).

"15 orang personel Polres Meranti saat ini masih diperiksa di Mapolda Riau. Termasuk Kasat Reskrim (Polres Meranti)," kata Kepala Bidang Humas Polda Riau, AKBP Guntur Aryo Tejo di Pekanbaru, Jumat.

Guntur mengatakan, ke-15 orang tersebut diperiksa untuk dua perkara berbeda. Pertama terkait tewasnya tersangka pembunuh polisi Birgadir Adil S Tambunan, Apri Andi Pratama (24).

Selanjutnya terkait meninggalnya seorang warga, Isrusli, saat menggelar aksi demonstrasi mengepung Mapolres Meranti.

"Propam dalami keduanya, baik prosedur penangkapan (Apri Andi Pratama) maupun prosedur saat unjuk rasa di Mapolres kita periksa semuanya," kata Guntur.

Guntur memastikan pihaknya tidak akan menutup-nutupi personel polisi yang melanggar aturan dan akan mempublikasikan segera setelah ada hasilnya.

"Secepatnya akan ditangani, perkembangan pemeriksaan juga akan diberitahu," ujarnya Guntur.

Sementara itu, pada Jumat ini, Kadiv Propam Mabes Polri Irjen Mochamad Iriawan tiba di Meranti untuk memantau langsung kondisi terkini di Selatpanjang.

Apri Andi Pratama merupakan tersangka penikaman seorang anggota Polres Meranti, Brigadir Adil Tambunan. Adil pada Kamis dinihari pukul 01.45 WIB tewas dengan sejumlah luka senjata tajam pada sekujur tubuh. Pasca kejadian itu Kapolres Meranti AKBP Asep Iskandar memerintahkan anggotanya untuk mengejar pelaku.

Pelaku Andi berhasil dibekuk sekitar pukul 03.30 WIB atau dua jam pasca pembunuhan itu. Pelaku pembunuhan dibekuk anggota di Desa Mekarsari, Kecamatan Merbau.

Pada saat penangkapan, pelaku dikabarkan melawan petugas menggunakan badik sehingga polisi yang sudah melakukan upaya persuasif dan memberikan tembakan peringatan terpaksa melumpuhkannya dengan dua kali pada bagian kaki.

Tidak lama berselang, pelaku meninggal. Sejumlah desas-desus menyebutkan pelaku tewas akibat dianiaya polisi setelah tertangkap. Namun, hal itu dibantah Kabid Humas Polda Riau, AKBP Guntur Aryo Tejo.

"Pelaku tewas akibat kehabisan darah saat akan dibawa ke RSUD," jelas Guntur.

Setelah tewasnya Andi, masyarakat Selatpanjang ramai-ramai mendatangi RSUD Meranti untuk menyaksikan langsung. Jumlah warga semakin banyak hingga mencapai ribun. Warga menilai polisi secara sengaja menghabisi Andi pada saat penangkapan.

Suasana semakin memanas menjelang Kamis siang. Sekitar 2.000 warga berkumpul dan bergerak dari RSUD ke Mapolres Meranti. Massa mengepung Mapolres dan melempari dengan batu. Polisi bertahan dengan tameng dan sesekali meletuskan senjata peringatan ke udara.

Namun jumlah massa semakin banyak hingga terakhir seorang warga terjatuh dengan luka bocor pada bagian kepala.

Belum diketahui pasti penyebab tewasnya warga bernama Isrusli tersebut. Namun polisi mengklaim bahwa korban tewas akibat terkena lemparan batu sementara warga menyebut korban tewas akibat peluru nyasar.

Saat ini, ratusan personil gabungan Brimob Polda Riau, Polres Bengkalis dan Polres Siak dikerahkan ke Meranti untuk mengantisipasi kerusuhan susulan.